LENTERATIMES.COM - Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Jawa Barat dinodai dengan aksi curang.
Lebih dari 200 siswa yang mengikuti PPDB tingkat SMA atau SMK di Jawa Barat didiskualifikasi atau dicoret lantaran terbukti berbuat curang.
Persoalan PPDB tersebut disampaikan Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin saat melakukan kunjungan ke Kota Bogor, Rabu, 3 Juli 2024.
"Total 260-an (siswa yang dicoret dari PPDB)," ujar Bey Machmudin.
Dari ratusan siswa yang dicoret saat proses PPDB tersebut, salah satunya terkait manipulasi alamat tinggal untuk menyiasati aturan zonasi.
"Itu karena setelah penerimaan dicek ulang bahwa KK-nya betul di situ, tapi tidak tinggal di situ. Antara lain seperti itu," sambungnya.
Bey Machmudin juga mencontohkan modus lain saat PPDB.
Misalnya di Kota Bandung,
Tidak hanya itu, dirinya menjelaskan serta memberikan contoh sekolah yang ada di Kota Bandung, banyak siswa yang terdaftar tempat tinggalnya dekat sekolah.
Padahal di radius tersebut, merupakan kawasan perkantoran, bukan pemukiman.
"Jadi yang terjadi seperti di Kota Bandung, 1200 meter, zonasi, sekarang sudah 500. Artinya semakin banyak yang dekat situ. Apakah benar? kan engga juga. Itu kan bukan daerah permukiman, itu daerah perkantoran. Seperti itu," ungkap Bey Machmudin.
Untuk mengatasi persoalan PPDB ini, pihaknya berencana mengundang seluruh kota dan kabupaten di Jabar untuk melakukan pembahasan berkaitan dengan PPDB.
"Nanti kami akan mengundang semua kota dan kabupaten, kita akan berdiskusi terkait laporan di Jabar tentang PPDB yang jelas seperti apa," terangnya.
Bey Machmudin mengaku maksud awal PPDB cukup baik, salah satunya yakni menghilangkan sekolah favorit.
Artikel Terkait
PPDB di Bogor Harus Bebas Intervensi dan Pungli, Ayo Kawal Bersama
Cek di Sini Progres PPDB SD dan SMP di Kota Bogor, Jangan Sampai Kelewat!
Pj Wali Kota Bogor Sidak PPDB Tingkat SMP, Ini Hasilnya
Pemkab Bogor Pantau PPDB SD dan SMP dari Balik Layar