Tancap Gas Turunkan Angka Stunting, Pemkab Bogor Gelar Diseminasi Audit Stunting

photo author
- Selasa, 3 Desember 2024 | 19:50 WIB
Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024 di Gedung Korpri Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin, 2 Desember 2024. (Diskominfo)
Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024 di Gedung Korpri Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin, 2 Desember 2024. (Diskominfo)

LENTERATIMES.COM - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor terus berkomitmen dalam upaya menurunkan angka stunting, salah satunya lewat Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting Periode II Tahun 2024.

Diseminasi Hasil Audit Kasus Stunting tersebut berlangsung di Gedung Korpri Kabupaten Bogor, Cibinong, Senin, 2 Desember 2024.

Pada tahap 1, diseminasi audit kasus stunting digelar di Kecamatan Dramaga.

Berdasarkan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM), kasus stunting di tahun 2024 mengalami penurunan sebesar sebesar 1,57 persen atau sebanyak 6.231 balita.

Lalu berdasarkan hitungan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), kini stunting di Kabupaten Bogor berada di angka 27,4 persen.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Bogor Susi Rahayu menjelaskan, diseminasi hasil audit kasus stunting periode II tahun 2024 bertujuan untuk menyebarluaskan temuan audit, mengidentifikasi akar masalah stunting, dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah gizi kronis pada anak balita.

"Ini jadi momentum bagi kita untuk menciptakan perubahan positif dalam melahirkan generasi penerus bangsa yang tumbuh cerdas sehat dan produktif untuk mewujudkan Indonesia Emas di tahun 2045. Tentunya ini bisa kita wujudkan dengan kerjasama yang kuat sehingga tantangan stunting kita bisa atasi bersama," ujarnya.

Selain itu, pihaknya terus melakukan upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Bogor melalui pemberian makanan bergizi, pemberian, tablet penambah darah, memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada ibu hamil dan ibu muda yang memiliki anak usia dibawah 2 tahun.

"Serta melalui program sekolah pra nikah untuk mencegah pernikahan dini dan akademi sekolah hebat bekerjasama dengan IPB University," pungkasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X