LENTERATIMES.COM - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat, gempa bermagnitudo 7,8 yang melanda Turki memiliki sejarah berulang.
“Kalau kita bicara bencana, sekali terjadi pasti ada sejarah pengulangannya, pasti pernah terjadi di masa lalu, dan pasti akan terjadi lagi di masa yang akan datang,” kata Kepala Badan Data Bencana BNPB, berikut. informasi tersebut dalam pengarahan bencana secara daring di Jakarta, Selasa, dan pusat komunikasi Abdul Muhari.
Abdul mengatakan, ada dua sistem sesar gempa di Turki, yakni sesar primer dan sesar sekunder. Sesar utama membentang sejauh 200 kilometer dan memengaruhi seluruh area sekitarnya.Menilik sejarahnya, Abdul menyebutkan pernah terjadi gempa pada tahun 1114 dengan magnitudo di atas 7,5. Kemudian 200 tahun kemudian, terulang kembali pada tahun 1344.
Baca Juga: Ratusan Polisi Dikerahkan Untuk Membantu Mengatasi Banjir di Karawang
Dimulai pada tahun 1344 dan terjadi lagi 400 tahun kemudian pada tahun 1822. Kemudian terjadi lagi 500 tahun kemudian pada tahun 2023.
Jadi, menurut Abdul, dengan analisis ini, ahli geologi bisa melihat siklus gempa berulang di Turki dalam kurun waktu 300-500 tahun.
“Kalau kita bicara geologi, tidak bisa kaku. Artinya bisa 10 tahun atau lebih, puluhan tahun atau ratusan tahun. Kalau kita perpanjang siklusnya, kita pasti melihat time frame,” ujarnya. berkata. .
Baca Juga: Tim SAR Melakukan Simulasi Evakuasi Korban Kecelakaan Gorontalo
Pemerintah Indonesia telah menyalurkan masing-masing 70 ton bantuan logistik ke Turki dan Suriah yang terkena dampak gempa. Bantuan kemanusiaan lebih terkonsentrasi di Turki karena lebih banyak korban di sana.
Artikel Terkait
Donasi Masjid Di London Inggris Untuk Bantuan Gempa Turki Hingga 1M
Masjid Bahrain Gelar Sholat Ghaib Untuk Korban Gempa Turki dan Suriah
Intip! Masjid Bersejarah Di Turki Rusak Berat Karena Gempa
Relawan Haldravi Berencana Pergi Ke Lokasi Gempa Turki Untuk Menjadi Relawan
Tim Medis MER-C Akhirnya Tiba Di Turki