Catatan Debat Capres Terakhir, Semuanya Main Aman, Nihil Terobosan Pendidikan

photo author
- Senin, 5 Februari 2024 | 09:45 WIB
Debat capres terakhir pada Minggu, 4 Februari 2024 (Istimewa)
Debat capres terakhir pada Minggu, 4 Februari 2024 (Istimewa)

Ia pun menyayangkan ide ini ironisnya ternyata juga disetujui oleh Capres 02, Prabowo Subianto.

Saat debat, Prabowo juga menambahkan soal kebocoran dana pendidikan.

"Soal sektor pendidikan masuk dalam pusara kasus korupsi kan sudah lama, ini isu lama, sayangnya lagi-lagi tawarannya apa? Katanya mau audit dan mengkaji sistem, ya ini waktunya debat, harusnya tim sudah mengkaji kelemahan sistem yang sekarang, lalu perbaikan sistemnya seperti apa yang ditawarkan? Saya tunggu-tunggu ternyata tidak ada," sambungnya.

Sementara Ganjar, ia menilai lebih menyoroti soal kesejahteraan guru, solusinya adalah peningkatan gaji guru.

Sedangkan untuk peningkatan mutu, solusinya dengan pemanfaatan teknologi.

"Lagi-lagi, ini sejatinya tidak menawarkan apa-apa? Hari ini guru kita sudah "muntah-muntah" soal kewajiban harus update aplikasi ini dan itu. Dan ternyata memang, pelatihan guru melalui aplikasi ini gagal meningkatkan mutu guru," katanya.

Baca Juga: Cara Mudah Untuk Cek Daftar TPS dan DPT Secara Online Jelang Pemilu Yang Semakin Dekat

Sedangkan soal peningkatan gaji, dikhawatirkan akan terjadi kesenjangan yang kian besar.

Musababnya, masalah guru hari ini adalah status honorer yang masih rapuh. Statusnya dulu yang perlu diperjelas, baru bicara kesejahteraan.

Di Jakarta saja, guru di sekolah negeri masih ada yang digaji Rp300 ribu. Fenomena ini juga terjadi di daerah-daerah seluruh Indonesia.

"Ini semua terjadi karena dari sisi statusnya saja tidak jelas, masih honorer, karena itu mereka rentan diupah murah, bahkan tidak digaji," lanjutnya lagi.

Baca Juga: Cara Optimalkan Penggunaan RAM di HP Android, Tips Efektif untuk Kinerja Maksimal

Ketiga, tak ada solusi konkret untuk hentikan agenda liberalisasi di pendidikan tinggi.

Pertanyaan soal UKT mahal di perguruan tinggi negeri ini juga gagal dimanfaatkan oleh para kandidat untuk membuat kebijakan baru dan skema baru dalam pembiayaan di perguruan tinggi.

"Semua main aman dan tidak punya keberpihakan yang jelas," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Sumber: Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X