Cek Fakta! Dampak Positif dan Negatif dari Childfree

LENTERATIMES.COM - Istilah childfree ramai diperbincangkan publik belakangan ini setelah selebritas internet Gita Savitri dan suaminya Paul Patohap mengumumkan keputusan mereka untuk tidak memiliki anak.

Menanggapi childfree, Dr Nur Ainy Fardana, dosen psikologi Unair, mengatakan itu adalah hak masing-masing.

Baca Juga: Pengendara yang Memiliki SIM Mempunyai Asuransi yang Bisa Dicairkan dari 2 Hingga 4 Juta Loh!

Dikutip dari situs resmi Unair, Neny berpendapat bahwa childfree adalah hak pribadi pasangan, dan masyarakat tidak boleh menghakimi.

"Kita tidak boleh menghakimi pilihan seseorang karena hak untuk memiliki anak atau tidak merupakan pilihan pribadi. Yang penting, jangan mudah ikut arus dan masyarakat harus kritis," kata Dr Neny.

Baca Juga: Ciri-ciri Orang Keras Kepala, Ingin Selalu Kuat Mempertahankan Argumen

Neny menjelaskan bahwa childfree adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang secara sukarela dan sengaja tidak memiliki anak.

Menurut Neny, ada lima alasan pasangan memutuskan untuk childfree, yakni pertama, ingin fokus pada karir, hobi, atau cita-cita.

Baca Juga: Lihat Peruntunganmu Minggu Ini, Ramalan Zodiak: Hubungan, Karier, dan Keuangan

Kedua, masalah kesehatan. Ketiga, ada trauma di masa lalu. Keempat, ada rasa takut memikul tanggung jawab dan komitmen besar saat melahirkan. Misalnya terkait biaya hidup, perlindungan anak dari ancaman kekerasan, dan lainnya yang menyebabkan pasangan memutuskan untuk childfree.

Terakhir, karena seseorang tidak merasa seperti orang tua, atau bahkan tidak tertarik untuk memiliki anak atau childfree.

Baca Juga: Cegah Perut Buncit dengan Resep Minuman Berikut Ini

Menurutnya, childfree memiliki dampak positif dan negatif. Sisi positifnya adalah menghindari risiko penyakit yang mungkin dialami secara fisik dan mental, dan menjadi lebih fleksibel dalam menentukan pilihan gaya hidup karena tidak terikat oleh anak-anak.

Pada saat yang sama, sisi negatif childfree adalah merasa kesepian dan terisolasi karena mereka tidak punya tempat untuk mengekspresikan emosinya, terutama jika mereka tidak mendapat dukungan emosional dari pasangannya.