Menelusuri Jejak KH Ahmad Hanafiah: Penerima Gelar Pahlawan Nasional Asal Lampung

photo author
- Jumat, 10 November 2023 | 18:41 WIB
KH Ahmad Hanafiah.  (Tangkapan layar YouTube.com/ELENG BIYEN)
KH Ahmad Hanafiah. (Tangkapan layar YouTube.com/ELENG BIYEN)
 
 
LENTERATIMES.COM - Dalam panorama sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, Lampung telah melahirkan tokoh-tokoh pahlawan nasional yang memainkan peran penting dalam memerdekakan tanah air dari cengkeraman penjajah. 

Salah satu tokoh yang patut dikenang adalah KH Ahmad Hanafiah, putra Lampung Timur yang menerima gelar pahlawan nasional pada 10 November 2023. 

Mari kita selami lebih dalam sosok dan peran pahlawan nasional KH Ahmad Hanafiah dalam berjuang merebut kemerdekaan dari tangan penjajah.
 

Profil Singkat

KH Ahmad Hanafiah lahir di Kecamatan Sukadana, Lampung Timur, pada tahun 1905. Beliau adalah putra sulung dari KH Muhammad Nur, pimpinan Pondok Pesantren Istishodiyah di Sukadana, yang notabene merupakan pondok pesantren pertama di Lampung. 

Keberadaannya terkait erat dengan jejak keluarga penuh keilmuan dan ketokohan dalam sejarah Islam di daerah ini.

Keilmuan dan Karya KH Ahmad Hanafiah

Setelah menempuh pendidikan di Batavia, Malaysia, dan Mekkah, KH Ahmad Hanafiah menghasilkan dua karya monumental, yaitu "Sirr al-Dahr" (1934-1936) dan "Al-Hujjah" (1937). 
 

"Sirr al-Dahr" menitikberatkan pada tafsir surat al-Ashr yang dihubungkan dengan konsep Al-Dahr, sedangkan karya kedua membahas aspek-aspek fiqih, termasuk salat sunnah qalbiyyah dan hukum-hukum lain yang relevan dengan masyarakat Lampung.

Peran dalam Pergerakan Nasional

Hanafiah tidak hanya seorang ulama dan penulis, tetapi juga aktif dalam pergerakan nasional. 

Ia menjadi Ketua Sarekat Islam (SI) di Kewedanan Sukadana pada periode 1937-1942, sebuah organisasi yang menjadi corong perjuangan umat Islam untuk mencapai kemerdekaan dari kolonialisme Belanda. 
 

Aktivitasnya di SI membuatnya terus diawasi oleh pemerintah Hindia Belanda.

Peran Penting pada Masa Pendudukan Jepang

Pada masa pendudukan militer Jepang, Hanafiah tetap aktif sebagai anggota Sangikai Keresidenan Lampung (1943-1945). Keterlibatannya menunjukkan kesetiaannya pada perjuangan kemerdekaan.

Puncak Perjuangan dan Pengorbanan

Pada Agustus 1947, saat Agresi Militer Belanda Pertama, Hanafiah memimpin laskar Lampung merebut Baturaja dari pasukan Belanda. 

Namun, pada serangan kedua, ia ditangkap dan dieksekusi mati dengan cara ditenggelamkan di sungai Ogan oleh Belanda di Baturaja. 
 
 
Pengorbanannya yang sangat heroik ini membuatnya tak memiliki makam, tapi nama dan perjalanannya tetap terpatri dalam sejarah perjuangan Indonesia.
 
KH Ahmad Hanafiah, sosok ulama, penulis, dan pejuang kemerdekaan, adalah pahlawan nasional yang layak dihormati. 

Melalui karya tulisnya dan peran aktif dalam pergerakan nasional, ia meninggalkan jejak berharga bagi Lampung dan Indonesia. 

Penghargaan pahlawan nasional yang akan diterimanya adalah penghormatan yang setimpal untuk sosok yang dengan gagah berani mempertahankan kemerdekaan tanah air. 

Semoga pengabdian dan perjuangannya senantiasa menginspirasi generasi-generasi penerus dalam mewujudkan cita-cita bangsa.
 

Semoga tulisan ini menjadi penghormatan kepada para pahlawan nasional termasuk KH Ahmad Hanafiah. Selamat memperingati Hari Pahlawan 10 November 2023.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muzakkir Lentera Times

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketahui Apa Itu White Day Dan Bagaimana Sejarahnya!

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:53 WIB

Yuk Simak Ringkasan Sejarah Gerakan 30 September

Kamis, 9 Februari 2023 | 22:00 WIB

Yuk Simak Sejarah Demokrasi parlementer

Kamis, 9 Februari 2023 | 21:30 WIB

Simak Sejarah Berdirinya Orde Baru

Minggu, 5 Februari 2023 | 20:30 WIB

Tragedi Perang Sampit, Yuk Simak Ulasan di Sini

Minggu, 5 Februari 2023 | 18:30 WIB

Terpopuler

X