Lenteratimes.com - Dalam dunia seni, terkadang sebuah lagu memiliki cerita yang tak ternilai di balik lirik dan nada yang terdengar. Begitulah kisah di balik lagu Mars Tegar Beriman yang menggema di Kabupaten Bogor.
Dalam artikel ini kami menuliskan sebuah cerita mengenai asal usul lagu Mars Tegar Beriman dan perjuangan Ase Rukmantara dan Tedja Sukman.
Mari kita kembali mengingat momen bersejarah penciptaan Mars Tegar Beriman ini dan menguliti setiap detailnya.
Tahun 1992, kabar tak terduga menghampiri Ase Rukmantara, seorang guru PNS yang saat itu menjabat sebagai Kepala SDN 01 Cibeureum.
Bupati Bogor ke-9, Eddie Yoso Martadipura, mengundangnya untuk sebuah pertemuan yang tak terlupakan.
Dalam suasana yang penuh antusiasme, Bupati Eddie Yoso menyampaikan maksudnya kepada Ase.
"Tahun 1987 saya menjadi juara lomba pupuh Jawa Barat. Karena itu saya dianggap berjasa mengharumkan nama Kabupaten Bogor," kenang Ase dengan penuh semangat.
Namun, Bupati Eddie Yoso memiliki ide yang lebih besar. Ia menginginkan sebuah lagu yang merepresentasikan semangat dan nilai-nilai Kabupaten Bogor.
Motto "Tegar Beriman" menjadi cikal bakal konsep yang ingin diwujudkan dalam bentuk musik. Tidak hanya itu, Bupati Eddie Yoso ingin lagu tersebut memiliki nuansa agama dan dalam bahasa Sunda.
Kolaborasi yang Memikat: Ase Rukmantara dan Tedja Sukmana
Meskipun Ase Rukmantara awalnya merasa ragu, namun Bupati Eddie Yoso meyakinkannya bahwa ia mampu menghasilkan karya yang luar biasa.
Inilah saat Tedja Sukmana, seorang rekan seprofesi dan sahabat baik Ase, ikut bergabung dalam perjalanan menciptakan lagu Mars Tegar Beriman.
Tedja Sukmana, seorang guru yang juga memiliki kecintaan pada seni, menulis lirik lagu yang sangat bermakna. Ase Rukmantara, dengan keahliannya dalam musik tradisional Sunda, memberikan sentuhan magis pada lagu ini.
Proses kolaborasi yang intens dan diskusi yang penuh semangat menghasilkan karya yang tak terlupakan.
Perjuangan Membawa Karya ke Hadapan Publik
Setelah proses panjang, lagu Mars Tegar Beriman akhirnya siap. Ase dan Tedja membawanya ke Bupati Bogor dengan harapan karya mereka akan diterima dengan baik. Namun, seperti dalam setiap kisah, tantangan tak selalu dapat dihindari.
Tidak semua pihak merasa setuju dengan lagu yang dihasilkan. Terdapat perdebatan dalam pertemuan dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.
Namun, Bupati Eddie Yoso tetap mendukung karya ini dengan tegas, menegaskan pentingnya menghargai setiap upaya kreatif.
Menerima Penghargaan dan Perjalanan ke Tanah Suci
Setelah perjuangan yang panjang, Mars Tegar Beriman akhirnya mendapat pengakuan yang pantas.
Sebagai bentuk apresiasi, Bupati Eddie Yoso memberikan penghargaan kepada Tedja Sukmana dan Ase Rukmantara.
Mereka pun diberikan kesempatan untuk berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.
Meskipun dihadapkan pada pilihan yang sulit, Tedja Sukmana akhirnya menerima hadiah ini dengan rendah hati.
Keduanya berangkat ke tanah suci dengan perasaan haru dan syukur. Ini menjadi penutup dari perjalanan panjang menciptakan lagu yang penuh makna dan inspirasi.
Mengabadikan Warisan Seni
Mars Tegar Beriman tetap menjadi lagu yang dihormati dan dikenang oleh masyarakat Kabupaten Bogor.
Meskipun perdebatan sempat terjadi, lagu ini berhasil menyatukan nilai-nilai kebogoran dan semangat religius.
Karya ini mengajarkan kita tentang pentingnya menghargai setiap upaya seni dan kreativitas.
Tidak hanya menjadi lagu, Mars Tegar Beriman adalah simbol perjuangan dan keberanian dalam menghadapi tantangan.
Kehadirannya akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang untuk menghargai seni dan mewujudkan karya-karya luar biasa.
Dalam cerita yang menghangatkan hati ini, kita belajar bahwa karya apapun, sekecil apapun, memiliki potensi untuk mengubah dunia.
Mars Tegar Beriman adalah bukti nyata bahwa kerja keras, kolaborasi, dan ketekunan dapat menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Mengatasi Rintangan dan Membawa Harapan
Tedja Sukmana, meskipun sempat dihadapkan pada dilema, memutuskan untuk menerima hadiah perjalanan ke tanah suci.
Ia menyadari bahwa rejeki dan kesempatan untuk beribadah haji adalah anugerah yang patut disyukuri.
Namun, di sisi lain, keinginannya untuk membangun rumah bagi keluarganya masih tetap ada.
Kisah Mars Tegar Beriman tidak hanya mengajarkan tentang penghargaan terhadap seni, tetapi juga tentang mengatasi ketidakpastian dalam hidup.
Tedja Sukmana adalah contoh nyata bagaimana seseorang dapat menghadapi dilema dengan kepala tegak dan hati yang tulus.
Warisan Abadi dalam Nada
Hingga hari ini, Mars Tegar Beriman tetap hadir sebagai penanda semangat dan keberanian masyarakat Kabupaten Bogor.
Lagu ini dinyanyikan dengan penuh kebanggaan dalam berbagai acara resmi maupun kegiatan masyarakat.
Melalui lirik dan nadanya, lagu ini mengingatkan kita akan arti pentingnya tegar dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Selain menjadi bagian penting dari budaya lokal, Mars Tegar Beriman juga mengajarkan nilai-nilai universal.
Semangat juang, rasa hormat terhadap karya, dan semangat kolaborasi tergambar dengan indah dalam kisah lahirnya lagu ini.
Kisah di balik Mars Tegar Beriman adalah cerminan dari kerja keras, dedikasi, dan semangat tak kenal lelah dalam menghadirkan sesuatu yang bernilai.
Dari perjumpaan tak terduga antara Ase Rukmantara dan Bupati Eddie Yoso, hingga kolaborasi ajaib dengan Tedja Sukmana, semua tahapan menciptakan lagu ini mengandung pelajaran berharga.
Mars Tegar Beriman adalah bukti bahwa dalam setiap tantangan terdapat peluang untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa.
Lagu ini tidak hanya menginspirasi masyarakat Kabupaten Bogor, tetapi juga kita semua untuk menghargai seni, mengatasi rintangan, dan selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan kreativitas.
Seiring lagu Mars Tegar Beriman terus mengalun, kisah di baliknya akan selalu diingat dan diceritakan.
Ia akan terus menginspirasi generasi-generasi mendatang untuk berani bermimpi, berkolaborasi, dan menjalani perjalanan dengan tegar dalam mencapai tujuan.
Itulah sebuah bingkai cerita tentang lagu Mars Tegar Beriman yang diciptakan tahun 1992 dan ditetapkan sebagai Mars Kabupaten Bogor melalui Perda Nomor 3 Tahun 2015 Tentang Mars Tegar Beriman.***
Artikel Terkait
Danrem Suryakencana Kunjungi Bogor, Tebar Benih Ikan di Situ Cibinong
4 Tempat Wisata di Puncak Bogor Yang Paling Populer di Kunjungi Wisatawan Saat Liburan atau Akhir Pekan
4 Rekomendasi Tempat Nongkrong di Puncak Bogor Yang Instagramable dan Kekinian
5 Rekomendasi Tempat Nongkrong Yang Tidak Jauh Dari Stasiun Bogor
5 Rekomendasi Hotel Murah Dekat Stasiun Bogor Yang Menawarkan Fasilitas Lengkap Saat Menginap
Tawuran Pelajar di Klapanunggal Bogor Makan Korban, 1 Pelaku Ditangkap Bawa Clurit
Atasi Dampak Kekeringan di Bogor, Puluhan Ribu Liter Air Bersih Disalurkan
Jadwal SIM Keliling Kota Bogor Besok, Jumat 4 Agustus 2023
Jangan Sampai Hak Anak Tak terpenuhi, KPAD Bogor Tingkatkan Peran Perkuat Perlindungan Anak
Ini Dia Tempat Jualan Martabak Legend di Bogor, Sudah Coba?