Dunia Sedang Berada pada Masa VUCA, Simak Penjelasannya di Sini!

photo author
- Selasa, 16 Mei 2023 | 07:50 WIB
Ilustrasi transformasi digital.  Dunia saat ini sedang berada pada masa VUCA,  perkembangan teknologi dan informasi, salah menjadi salah satu faktor determinan dari perubahan tersebut.  (Freepik/rawpixel.com)
Ilustrasi transformasi digital. Dunia saat ini sedang berada pada masa VUCA, perkembangan teknologi dan informasi, salah menjadi salah satu faktor determinan dari perubahan tersebut.  (Freepik/rawpixel.com)

LENTERATIMES.COM - Dosen Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta, Fatkhuri mengungkapkan bahwa dunia saat ini sedang berada pada masa VUCA. Lalu apa VUCA itu sebenarnya? 

VUCA merupakan kepanjangan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity.

Volatily adalah lingkungan labil, cepat berubah terjadi dalam skala besar. Lalu uncertainty adalah sulit meprediksi dengan akurat apa yang akan terjadi.

Complexity adalah multi faktor yang saling terkait. Sementara ambiguity adalah ketidakjelasan suatu kejadian dan mata rantai akibatnya.

"Dunia VUCA ditandai dengan kehidupan yang berubah sangat cepat, tidak terduga, dipengaruhi oleh banyak faktor yang sulit dikontrol, dan kebenaran serta realitas menjadi sangat subyektif," ungkapnya dalam Webinar Ngobrol Bareng Legislator bertajuk Teknologi Merajut Toleransi, Senin 15 Mei 2023.

Baca Juga: Keren, Ketua PKK Bogor Dinobatkan Jadi Duta Ibu Spesial

Ia menjelaskan, perkembangan teknologi dan informasi, salah satunya Internet, menjadi salah satu faktor determinan dari perubahan tersebut.

Salah satu dampak dari sebuah perubahan yang terjadi adalah banyak miss informasi, diss informasi (hoaks), dan lainnya yang mengancam kohesi sosial masyarakat.

Menurutnya, era VUCA telah mengubah cara pandang dan sikap masyarakat. Dalam realitas politik, teknologi dan informasi (medsos) telah memberikan ruang bagi warga untuk membangun komunikasi, interaksi, dan partisipasi secara lebih bebas.

"Medsos telah membentuk dispersive power, di mana warganet telah merebut kesempatan itu untuk (salah satunya) mengontrol kekuasaan (dan elit). Medsos dapat mendorong demokrasi karena mampu membentuk komunitas virtual tanpa dibatasi lokasi dan lainya," terangnya.

Baca Juga: Fitur-fitur di Handphone Samsung Galaxy A14 Untuk Mengoptimalkan Penggunaannya!

Kaprodi PPKN FKIP Universitas Lampung, Yunisca Nurmalisa menjelaskan soal konsep pengenalan teknologi merajut toleransi.

Konsep ini bertujuan menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan mengurangi ketegangan sosial.

Selain itu, teknologi juga dapat digunakan untuk memfasilitasi diskusi dan kolaborasi antara siswa dari latar belakang yang berbeda. Hal ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan toleransi antar siswa.

Keuntungan yang didapat dari teknologi merajut toleransi adalah terciptanya ruang dialog yang aman dan terbuka, meningkatkan pemahaman tentang budaya dan agama yang berbeda, masyarakat dapat mengakses informasi dan sumber daya yang berkaitan dengan kebudayaan dan agama lain secara mudah dan cepat.

Baca Juga: Sering Denial Terhadap Perasaan Diri Sendiri? Mungkin Ini Penyebabnya!

Namun, hal ini juga tak luput dari tantangan dalam mengimplementasikannya. Di antaranya kesenjangan digital yang massih ada di beberapa wilayah, teknologi juga dapat digunakan untuk menyebarkan pesan intoleransi dan kebencian.

"Teknologi merajut toleransi adalah sebuah konsep yang penting dalam menjaga harmoni dan kerjasama antar masyarakat yang berbeda-beda. Dengan menggunakan teknologi sebagai alat untuk berkomunikasi dan berinteraksi, masyarakat dapat lebih mudah saling memahami dan menghargai perbedaan mereka," jelasnya.

Baca Juga: Simak Manfaat Detoks Media Sosial Untuk Kehidupan!

Selanjutnya, Anggota Komisi I DPR RI Mukhlis Basri menjelaskan, sikap toleransi mewujudkan kesetaraan sosial yang menjembatani segala macam perbedaan.

Masyarakat harus mendapat edukasi dan keteladanan yang benar soal bagaimana bisa hidup demokratis dan bertoleransi di era digital untuk cakap digital dan cakap bicara demi menjaga keutuhan bangsa.

"Penguatan sikap toleransi haruslah dipandang penting melalui tindakan-tindakan nyata," pesannya.

Baca Juga: Tak Selalu Boros, Beberapa Pengeluaran Ini Malah Menguntungkan! Ketahui Apa saja

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.

Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegas era disrupsi teknologi.

Untuk mengahadapi hal tersebut, semua pihak harus mempercepat kerjasama dalam mewujudkan agenda trasformasi digital Indonesia.

"Bersama-sama wujudkan cita-cita bangsa Indonesia dengan menjadikan masyarakat madani berbasis teknologi," katanya.

Ia meyakini kemampuan yang kita miliki serta keunggulan yang terus dijaga akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang hebat dan besar serta menjadi unggul dalam SDM.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bacaan Niat dan Tata Sholat Tahajud 2 Rakaat

Jumat, 5 Januari 2024 | 18:33 WIB

Terpopuler

X