Indonesia Jangan Takut, Ini Dampak Boikot Produk Israel

LENTERATIMES.COM - Ekonom Universitas Muhammadiyah Surya Vandiantara menilai Indonesia tidak perlu khawatir dengan aksi boikot produk Israel.

Surya Vandiantara menjelaskan, yang harus dipahami bersama bahwa konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina bukanlah konflik Agama.

Konflik yang terjadi menunjukkan bahwa Israel telah melakukan penjajahan terhadap Palestina.

"Di mana Israel telah menyerobot batas-batas teritorial yang merupakan kedaulan negara Palestina. Sehingga perjuangan yang dilakukan adalah perjuangan untuk mengakui kedaulatan Negara Palestina," ujar Surya Vandiantara dalam keterangan yang diterima, Minggu 11 November 2023.

Baca Juga: Surat Terbuka untuk Presiden Jokowi; Warga Gaza Hidup Tanpa Harapan

Sebagai negara lantang melawan segala bentuk penjajahan, sudah selayaknya Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dan menentang penjajahan Israel.

Menurutnya, dukungan atas kemerdekaan dan kedaulatan Palestina bisa dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari memberikan bantuan kemanusiaan, dukungan di PBB, hingga melakukan boikot atas produk-produk yang berasal dari Israel.

Dalam persepektif ekonomi, apabila boikot produk Israel dilakukan secara masif, tentunya akan memberikan dampak terhadap penurunan pendapatan yang diperoleh Israel dari bisnis di Indonesia.

"Penurunan pendapatan inilah yang kemudian diharapkan mendorong Israel menghentikan tindakan penjajahan terhadap Palestina," ungkapnya.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Jam Tangan G Shock Yang Cocok Untuk Pria Yang Suka Berpergian

Secara umum, Indonesia tidak perlu khawatir terhadap tingkat kepercayaan investor apabila aksi boikot produk Israel ini terus dilakukan secara masif.

Sebab, tujuan utama dari aksi boikot produk Israel ini ialah melawan segala bentuk penjajahan, serta mendukung kedaulatan dan kemerdekaan Negara Palestina.

"Justru sebaliknya, bisa sama-sama kita saksikan bahwa negara-negara yang telah dengan lantang melawan penjajahan Israel malah mendapatkan simpatik Internasional," sambungnya.

Baca Juga: IPO Sebut Intervensi Dinasti Politik Jokowi Rusak Tatanan Demokrasi