IPO Sebut Intervensi Dinasti Politik Jokowi Rusak Tatanan Demokrasi

photo author
- Kamis, 9 November 2023 | 22:37 WIB
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah. (Dokumen/ist)
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah. (Dokumen/ist)


LENTERATIMES.COM
- Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion, Dedi Kurnia Syah menyebut peran Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam politik hari ini memang luar biasa.

Menurutnya, Jokowi pandai mengatur segala hal agar tercapai maksudnya dan lalu berkilah.

Dedi menilai Jokowi memiliki keahlian membangun opini pembelaan. Meski dalam posisi yang keliru, tetapi mahir memutar situasi menjadi benar.

 Baca Juga: 7 Cara Bedakan Jam Tangan Fossil Asli dan Palsu Saat Pembelian Online, Nomor 4 Bikin Terkejut

Bahkan menurutnya, besarnya pengaruh dan kuasa Presiden Jokowi membuat Prabowo kehilangan sikap kesatrianya.

“Dan memprihatinkannya, Prabowo yang seharusnya menjadi ksatria justru terlibat dalam tindakan nepotis ini,” kata Dedi, Kamis, 9 November 2023.

Dedi melihat semua sumber kepongahan dan pengabaian terhadap aturan hukum oleh kelompok orang dalam lingkaran Jokowi adalah karena mereka disokong Presiden.

Sehingga, kepercayaan diri mereka akan terus tumbuh meskipun secara kasat mata lakukan pelanggaran konstitusional, juga etika.

 Baca Juga: Rekomendasi 3 Skincare Merek Whitelab Yang Dapat Mencerahkan dan Melembabkan Kulit

Tak hanya perkara intervensi putusan MK saja, Jokowi dianggap membiarkan anak buahnya terlibat kampanye politik. Padahal jelas-jelas dia menginstruksikan agar pejabat bersikap netral.

”Dengan adanya anggota kabinet, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia, Budi Arie, dan lainnya dalam aktivitas kampanye Gibran, itu sudah jelas bahwa Presiden menjadi sumber masalah,” ungkapnya.

Ia menilai, dengn berat kepentingan Jokowi di atas segalanya membuat sulit untuk berharap Jokowi bersikap negarawan, memastikan kestabilan hukum dan politik di Indonesia.

Baca Juga: Ketua DPRD Minta Proses Tukar Lahan SMPN 3 Gunung Putri Ditunda, Ini Alasannya

Dedi bahkan mencontohkan kepongahan orang-orang dekat Jokowi tersebut yakni Anwar Usman yang justru melawan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang mencopotnya dari jabatan Ketua MK.

Menurut Dedi, sikap pongah mantan Ketua MK Anwar Usman disebabkan karena dia merasa percaya diri disokong Jokowi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X