Rembuk Stunting, Komitmen Bappedalitbang Turunkan Stunting di Kabupaten Bogor

Baik diantara perangkat daerah penanggung jawab layanan, maupun dengan sektor atau lembaga non pemerintah dan masyarakat.

"Dalam rembuk stunting ini kami melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergitas antara hasil analisa situasi dan rencana-rencana kegiatan dari semua Perangkat Daerah terkait dalam upaya penurunan stunting pada lokus intervensi stunting," terangnya.

Menurutnya, rembuk stunting merupakan aksi ketiga dari delapan aksi konvergensi penurunan stunting yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor.

Penurunan stunting mesti benar-benar serius dikerjakan sebab merupakan salah satu indikator kinerja utama dari Pj Bupati.

"Kami akan mencoba memastikan program penurunan stunting berjalan maksimal. Anggaran yang ada harus digunakan untuk menjalankan program yang telah ditetapkan," ungkapnya.

Ia pun berpesan kepada setiap pihak yang terlibat di program ini untuk bisa bersinergi dan berkolaborasi secara baik.

Sebab, keberhasilan program hanya bisa dijalankan apabila semua pihak bekerjasama.

"Karena ini adalah program bersama sehingga tidak boleh ada ego sektoral dalam menjalankan program ini. Penanggulangan stunting ini harus mampu kita pastikan berjalan dengan cepat," harapnya.

Saat ini, diketahui bahwa secara nasional target penurunan angka stunting Tahun 2024 sebesar 14 persen (SKI). Target Provinsi Jawa Barat sebesar 17,2 persen (SKI) dan Kabupaten Bogor targetnya persen 4,68 persen (E-PPGBM).

"Kami terus bergerak untuk menurunkan angka stunting, kami yakin dan percaya dengan kegiatan semacam ini akan menumbuhkan kesadaran bersama seluruh stakeholder untuk sama-sama menurunkan stunting dengan optimal," tandas Ajat.

Kegiatan Rembuk Stunting ini diawali dengan kunjungan kerja Pj Bupati ke Posyandu Desa Sumur Batu Kecamatan Babakaadang.

Pada kesempatan ini, Pj Bupati secara simbolis menyerahkan bantuan PMT (Pemberian Makanan Tambahan) kepada 10 keluarga yang memiliki anak kategori gizi kurang di Desa Sumur Batu.***