Pemkab Bogor Bergerak Cepat Tangani Dugaan Kasus Keracunan Program MBG di SDN Ciangsana 02

photo author
- Minggu, 19 Oktober 2025 | 19:02 WIB
Pemerintah Kabupaten Bogor sigap menangani kasus keracunan MBG di SDN Ciangsana 02 (Ist)
Pemerintah Kabupaten Bogor sigap menangani kasus keracunan MBG di SDN Ciangsana 02 (Ist)

LENTERATIMES.COM - Pemerintah Kabupaten Bogor cepat sigap tangani dugaan keracunan makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang membuat tujuh siswa SDN Ciangsana 02 mengalami gangguan kesehatan pada Kamis (16/10).

Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor segera merespons laporan kasus dugaan keracunan makanan yang terjadi di SDN Ciangsana 02, Kecamatan Gunung Putri, pada Kamis (16/10).

Kasus ini terungkap setelah tujuh siswa menunjukkan gejala seperti mual, muntah, pusing, dan nyeri perut usai menyantap makanan dari Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Baca Juga: Siap Manfaatkan, Bupati Bogor Meninjau Jalan Shortcut Subianto Sentul

Menurut data yang diterima, sebanyak 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah tersebut mendapatkan makanan dari Program SPPH Ciangsana yang diselenggarakan oleh Yayasan Rumika Peduli Bangsa.

Tujuh siswa yang mengalami keluhan langsung mendapat penanganan medis rawat jalan di Puskesmas Ciangsana dan diizinkan pulang pada siang hari yang sama.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menginformasikan menu pada hari itu meliputi nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, campuran sayuran, dan buah jeruk.

Baca Juga: Sekda Bogor Sidak Disdukcapil dan Bapenda, Pastikan Survei Penilaian Integritas KPK Berjalan Efektif

Gejala muncul sekitar pukul 11.15 WIB dengan masa inkubasi sekitar 15 menit. Semua siswa yang dirawat kini kondisinya sudah membaik, tanpa perlu rawat inap.

Dinkes Kabupaten Bogor sudah mengirim tim untuk menyelidiki lokasi dapur penyedia makanan SPPH Ciangsana.

Langkah yang diambil Puskesmas Ciangsana meliputi pengobatan rawat jalan bagi korban, pemantauan terhadap kelompok berisiko, pengawasan kasus baru selama masa inkubasi, pengambilan sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Kelas A, dan penyuluhan soal keamanan pangan serta pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

Baca Juga: Pemkab Bogor dan BPKP Jawa Barat Gelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa 2025

Fusia juga mengimbau seluruh Kepala Puskesmas di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi kasus serupa pada program MBG di area masing-masing.

Koordinasi antarinstansi dinilai krusial agar penanganan terhadap laporan keracunan di sekolah dapat dilakukan secara cepat dan efektif.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zahra Fitria Rozi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X