Sedikitnya ada 10 halte modern yang kini dilaporkan mengalami kerusakan serius.
Ironisnya, baru setahun lebih sejak diresmikan, sebagian besar halte itu sudah memperlihatkan tanda-tanda keausan hingga kerusakan struktural.
Kondisi ini menimbulkan pertanyaan mengenai kualitas material, spesifikasi teknis, serta proses pengawasan proyek selama pembangunan.
Minimnya perawatan rutin dari instansi terkait juga dianggap mempercepat kerusakan fasilitas yang seharusnya menjadi penunjang kenyamanan warga.
Evi menilai, Dishub dan Pemkot Bekasi perlu menyusun rencana perawatan berkala (maintenance plan) yang konsisten, terutama untuk fasilitas publik yang berada di ruang terbuka dan rentan terhadap cuaca ekstrem serta vandalisme.
“Anggaran perawatan wajib masuk dalam perencanaan Dishub, agar aset publik tidak rusak percuma hanya dalam waktu singkat,” tegasnya.
Dengan kondisi ini, DPRD mendorong Dishub segera bertindak cepat melakukan evaluasi dan perbaikan agar halte modern di Kota Bekasi benar-benar berfungsi optimal sesuai tujuan awal pembangunan, meningkatkan kenyamanan dan mobilitas masyarakat.
***
Artikel Terkait
Rotasi Pejabat Bekasi Jadi Sorotan: DPRD Pertanyakan Transparansi dan Efektivitas Mutasi
Ketua DPRD Kota Bekasi Hadiri Wisuda STIE Mulia Pratama, Dorong Lulusan Jadi SDM Kompeten dan Berdaya Saing
Hadiri Pelantikan Pejabat Struktural di Pemkot Bekasi, Ketua DPRD Sardi Efendi Tekankan Kinerja Maksimal
DPRD Soroti Lambannya Serapan Anggaran Infrastruktur Kota Bekasi, Desak Akselerasi Proyek
Serapan Anggaran Infrastruktur Kota Bekasi Baru 58 Persen, DPRD Desak Pemerintah Percepat Realisasi
DPRD Kota Bekasi Dorong Pemkot Bangun Sekretariat RW di Seluruh Wilayah