Penggunaan HP Lebih dari 8 Jam per Hari, Penting Memanfaatkan Medsos dengan Optimal

LENTERATIMES.COM - Anggota Komisi I DPR RI Junico B.P. Siahaan mengungkapkan berdasarkan data yang ada, waktu yang dihabiskan untuk penggunaan gawai atau HP sekitar 8 jam per hari.

Menurutnya, kebanyakan penggunaan internet terdiri dari komunikasi, berbisnis, dan hiburan. Sementara aplikasi yang paling sering digunakan adalah WhatApps.

Ia melanjutkan, dengan banyaknya pengguna, internet dapat dimanfaatkan untuk melakukan hal-hal yang menguntungkan, seperti berjualan, berekspresi, dan juga branding diri.

"Dan dengan adanya program ini, semoga sudah tidak ada kesenjangan internet di Indonesia," ujar Junico saat seminar online bertajuk Memanfaatkan Sosial Media dengan Optimal yang digelar Kominfo dan DPR RI, Sabtu 4 Maret 2023.

Baca Juga: Reza Rahadian Ultah ke-36, Prilly Latuconsina Beri Kejutan Spesial

Owner Rakki House dan Bendahara LBH CLPK Sri Nuryani mengatakan, penggunaan medsos dapat dioptimalkan dengan beberapa cara.

Misalnya, membuat konten yang menarik minat audiens, hingga mecari peluang dari hal yang sedang trending di medsos.

"Bisa juga dengan melakukan pendekatan dengan audiens, dan juga menjalin relasi yang dapat menguntungkan," terangnya.

Baca Juga: Cari Tahu lebih Dalam Tentang Strawberry Parents, Gaya Didikan yang Bisa Berakibat Fatal

Selanjutnya, Co-Founder Japelidi (Jaringan Pegiat Literasi Digital) Santi Indra Astuti menjelaskan, tahun ini sudah mulai memasuki tahun politik.

Sehingga, banyak tersebar berita hoaks yang bertujuan untuk memberikan kampanye negatif, propaganda hitam, dan operasi pencitraan.

"Berita hoax memiliki ciri-ciri provokatif, menambang emosi. menggunakan berbagai cara supaya terlihat benar, misalnya mencantumkan sumber, testimoni, berbentuk pemberitaan, cocoklogi, mengaburkan fakta masa lalu dengan konteks masa kini yang tidak relevan, dan sebagainya," ungkapnya.

Baca Juga: Soal Sumbangan Raffi Ahmad Sebesar Rp50 Juta yang Dinilai Percuma, Indy Barends Bilang Begini  

Sementara itu, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Kokinfo RI Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, dampak pandemi dan pesatnya teknologi telah mengubah cara beraktivitas dan bekerja.