Kasus Warga Meninggal Saat Antre BLT BBM di Bogor Bukan yang Pertama, Sebelumnya Terjadi di Parungpanjang

photo author
- Sabtu, 3 Desember 2022 | 16:12 WIB
Rumah warga Cigudeg, Kabupaten Bogor yang meninggal saat antre penyaluran BLT BBM (Ist)
Rumah warga Cigudeg, Kabupaten Bogor yang meninggal saat antre penyaluran BLT BBM (Ist)

LENTERATIMES.COM - Seorang warga meninggal saat antre mengambil bantuan langsung tunai (BLT) BBM di Cigudeg, Kabupaten Bogor, Kamis 1 Desember 2022 lalu. Rupanya, kasus serupa juga pernah terjadi di Kecamatan Parungpanjang pada pertengahan September lalu.

Saat itu, salah seorang warga, CS, bermaksud mencairkan BLT BBM di Kantor Desa Parungpanjang, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, Jumat 16 September 2022.

Namun saat mengantre, pria 49 tahun tersebut tiba-tiba tumbang. Melihat kondisi tersebut, warga langsung membawanya dari tempat pencairan BLT BBM ke Puskesmas Parungpanjang.

Nahas, nyawanya tak tertolong. Camat Parungpanjang Icang Aliyudin membenarkan informasi soal warganya yang meninggal saat penyaluran BLT BBM.

"Dari keterangan yang saya dapat, warga ini kondisinya sakit. Yang bersangkutan punya riwayat penyakit jantung. Sempat dibawa ke Puskesmas untuk pengobatan namun meninggal dunia di Puskesmas," tandas Icang Aliyudin Kala itu.

Terbaru, seorang warga meninggal saat antre mengambil BLT BBM di Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Informasi yang dihimpun, peristiwa meninggalnya warga saat antre BLT BBM terjadi pada Kamis 1 Desember 2022. Saat itu, salah seorang warga, Omi, mengantre BLT BBM di Balai Desa Sukaraksa, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

Perempuan 57 tahun tersebut datang bersama kakak kandungnya untuk mencairkan BLT BBM.

Kapolsek Cigudeg, Kompol Wagiman mengatakan, awalnya korban merasakan pusing. Korban lalu bangun dari duduknya kemudian berjalan di lokasi pengambilan BLT BBM.

Namun baru beberapa langkah, korban terjatuh. Warga yang ada didekatnya sempat menangkapnya hingga korban tak langsung terjatuh.

Korban lalu dievakuasi ke Puskesmas Cigudeg untuk mendapatkan penanganan medis. Nahas, saat dilakukan pemeriksaan, korban dinyatakan telah meninggal dunia.

"Sementara itu dari keterangan yang kami dapat dari pihak keluarga, bahwa korban ini memiliki penyakit komplikasi," ujar Wagiman.

Bahkan sebelum berangkat untuk mengambil BLT BBM ke kantor desa, Wagiman menyebut bahwa abak korban sempat melarangnya pergi ke kantor desa untuk mengambil BLT BBM.

Usai dinyatakan meninggal, jenazah korban langsung diserahkan ke pihak keluarga untuk kemudian dimakamkan.

"Atas kejadian ini pihak keluarga pun menerima dengan ikhlas dan menganggap bahwa kejadian ini merupakan sebuah musibah," tandasnya.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X