Ekspedisi Gerakan Anak Negeri ke Kasepuhan Ciptagelar, Menuju Kota Adat di Puncak Gunung

photo author
- Rabu, 28 Desember 2022 | 00:33 WIB

Oleh Hazairin Sitepu

Delapan jam perjalanan dari kota Sukabumi. Melalui jalan berlika-liku di atas bebatuan cadas. Entah melewati berapa gunung, saya pun tiba di Gelaralam ketika sebentar lagi matahari terbenam.

Pusat pemerintahan adat Kasepuhan Ciptagelar itu berada di Gunung Halimun, Sukabumi, Jawa Barat, di ketinggian 1.214 MDPL (meter di atas permukaan laut).  Namanya Gelaralam.

Sungguh perjalanan yang membuat jantung lumayan dak..dik..duk. Dari empat ekspedisi Gerakan Anak Negeri (GAN) ke perkampungan adat di Indonesia, ini paling memacu adrenalin. Paling menantang.

Baca Juga: Bikin Ngakak! Plesetan Nama Daerah di Jawa Barat, Simak Nih!

Luas badan jalan hanya bisa untuk satu mobil. Bila berpapasan mobil dari depan, maka mobil yang saya tumpangi harus mundur mencari ruang untuk bisa menepi.   Baru bisa meneruskan perjalanan setelah mobil dari atas gunung itu lewat.

Rombongan ekspedisi ke Kasepuhan Ciptagelar ini 15 orang, termasuk saya. Menumpangi tiga mobil. Konvoi disiram rintik hujan, di tengah hutan. Naik-turun gunung.

Harus sabar dan hati-hati tidak hanya sopir, tetapi juga saya dan rombongan, lantaran rute jalan dak..dik..duk itu cukup panjang. Kira-kira 10 km. Ada ruas jalan yang sebelah kanannya gunung menegak, sebelah kiri jurang terjal.

Baca Juga: Ternyata Ini Dia, Daerah Penghasil Padi Terbanyak di Jawa Barat

Kang Rizki Gustana dan Kang Ujang Saprudin memang tidak merekomendasikan dua mobil untuk mendaki ke Ciptagelar. Mobil saya dan mobil general manager Harian Metropolitan itu harus ditinggal di parkiran dekat kantor desa di Kasepuhan Sinarresmi. “Terlalu beresiko. Kita pake tiga mobil saja,” kata Kang Rizki. Ketika dari Sukabumi kami menggunakan lima mobil.

Maka, berangkatlah rombongan tiga mobil. Benar saja. Tidak jauh dari kantor desa itu mobil sudah berlenggang. Ban terus berputar di atas bebatuan cadas melalui  jalan sempit yang berkelok-kelok. Kadang harus berhenti untuk mengecek apakah mobil-mobil kami itu masih tangguh untuk melanjutkan perjalanan.

Setelah kesulitan ada keindahan. Pada beberapa tempat saya melihat kampung-kampung adat yang tertata di lembah-lembah dan hamparan sawah terasering nan indah di lereng-lereng gunung.

Baca Juga: Jawa Barat Diguncang 4 Kali Gempa, Kali Ini Giliran Pangandaran, Sukabumi dan Cianjur

Jalan ke Ciptagelar ini sedari dulu begitu keadaannya. Terutama di jarak kira-kira 10 km sebelum pusat pemerintahan adat saat ini: Gelaralam.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hilman Septian Eka Chandra

Sumber: Metropolitan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X