Kehadiran teknologi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat ini semakin mempertegas semua berada di era percepatan trasnformasi digital.
"Oleh karena itu diperlukan kolaborasi yang baik antara masyarakat dengan pemerintah agar masyarakat tidak tertinggal dalam proses percepatan transformasi digital," katanya.
Baca Juga: Simak Nih, Cara Memanfaatkan Medsos dengan Optimal
Selanjutnya, Ketua DPD KNPI Provinsi Kepri Dewi Socowati menjelaskan, Pancasila disusun melalui proses panjang dan ketelitian. Ia berharap masyarakat dapat mengaplikasian Pancasila dalam kehidupan nyata.
Ruang digital yang sangat luas dan bebas harus digunakan dengan baik dan benar sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Garis besar implementasi nilai Pancasila di ruang digital meliputi ketuhanan atau cinta kasih, kesetaraan hak, harmoni atau kesinambungan, gotong royong, dan juga empati atau apresiasi.
"Kunci dari menerapkan Pancasila dalam ruang digital yaitu penerimaan keberagaman yang dimiliki Indonesia. Karena Indonesia memiliki banyak suku dan kepercayaan yang tidak akan dapat diseragamkan," ungkap Dewi.
Ia juga menjelaskan beberap hal yang mengancam keberadaan Pancasila. Di antaranya yaitu polarisasi, intoleran dan provokasi. Untuk itu, ia mengajak masyarakat memiliki karakter Pancasila dalam diri setiap individu.
"Ketika seluruh anak bangsa bisa menjadi agen-agen Pancasila dengan karakter Pancasila, tidak akan mudah di-adu domba dan di provokasi. Karena ada rasa memiliki atas Indonesia dan juga keyakinan bahwa Pancasila adalah dasar negara dan tidak ada ideologi lain yang tepat untuk Indonesia selain Pancasila," tegasnya.
Baca Juga: Hadir di IIMS 2023, Yamaha Pamerkan Produk Unggulan dan Teknologi Terkini
Sementara itu, Head Of Government Science Study Program FISIP Sutomo University, Anggi Anggraeni Kusumaningtyas menjelaskan, internet telah menciptakan area yang disebut ruang digital.
Hasil survei APJII terhadap 1.116 responden, terdapat lima isu hoax yang cukup tinggi di Indonesia.Yakni isu politik (91,8 persen), SARA (88,6 persen), kesehatan (41,2 persen), makanan dan minuman (32,6 persen), dan penipuan keuangan (24,5 persen).
Sementara skor index kesopanan digital (Digital Civility Index/DCI) Indonesia pada 2020 tercatat sebesar 76 poin atau memburuk 8 poin dari 2019.
Anggi menjelaskan, memburuknya risiko kesopanan digital Indonesia dipengaruhi oleh meningkatnya bobot indikator hoaks, fraud, hate speech, dan diskriminasi.
"Posisi ranking Indonesia berada di rangking terbawah seluruh negara-negara di Asia Pasifik. Kondisi DCI tersebut menunjukkan adanya kebutuhan yang sangat mendesak untuk meningkatkan kesadaran berkomunikasi di ruang publik berdasarkan nilai-nilai Pancasila," beber Anggi.
Baca Juga: Bikin KTP Digital Online Terkini 2023, Simak Nih Caranya, Mudah Banget!
Artikel Terkait
Polisi Tangkap 40 Pengedar Narkoba di Bogor, Ada yang Jualan di Medsos dan Bisa COD
Penting Banget Nih! 5 Tips Memilih Laptop Sesuai Jenis Pekerjaan, Salah Satunya Perhatikan Sistem Operasi
Chromebook vs Laptop, Mana yang Lebih Unggul? Ini Perbedaannya
Didukung Teknologi Thunderbolt 4, Intip Spek Gahar Laptop Acer Aspire 5 Slim