Memahami Tema Hari Guru Nasional 2023 dan Sejarah Singkat Berdirinya PGRI

 

LENTERATIMES.COM - Hari Guru Nasional adalah momen penting di kalender pendidikan Indonesia. Setiap tahun, pada tanggal 25 November, kita merayakan kontribusi guru dalam membentuk generasi masa depan Bangsa. 

 

Peringatan Hari Guru Nasional bukan hanya waktu untuk menghormati para pendidik, tetapi juga untuk merenung tentang peran vital guru dalam mewujudkan pendidikan berkualitas.

 

Guru adalah pilar utama dalam sistem pendidikan. Dengan ilmu, keterampilan, dan dedikasi mereka, guru membimbing siswa melalui proses belajar mengajar.

 

Keberhasilan pendidikan kita sejauh ini tidak terlepas dari peran guru yang luar biasa.

 

 

Merdeka Belajar bukan sekadar slogan, tetapi sebuah konsep revolusioner dalam dunia pendidikan.

 

Ini menciptakan lingkungan di mana siswa didorong untuk menjadi agen belajar yang aktif, mengeksplorasi minat mereka, dan mengembangkan potensi maksimal.

 

Tema 'Bergerak Bersama Rayakan Merdeka Belajar' untuk Hari Guru Nasional 2023 sangat relevan dengan semangat Merdeka Belajar.

 

Bergerak bersama mencerminkan kolaborasi antara guru, siswa, dan stakeholder pendidikan untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan dinamis.

 

 

Dalam era digital ini, integrasi teknologi menjadi kunci dalam mendukung konsep Merdeka Belajar. Guru dapat menggunakan platform online, aplikasi edukasi, dan sumber daya digital untuk memperkaya pengalaman belajar siswa.

 

Mengadopsi teknologi dalam proses belajar mengajar bukanlah pilihan, melainkan kebutuhan. Dengan bergerak bersama, kita dapat menciptakan kurikulum yang responsif terhadap perkembangan teknologi dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan global.

 

Kreativitas adalah kunci untuk membuka pintu Merdeka Belajar. Guru dapat mendorong siswa untuk mengembangkan ide kreatif, berpikir out of the box, dan menjadi inovator di masa depan.

 

 

 

Dalam catatan sejarah Indonesia, Hari Guru Nasional memiliki akar yang kuat seiring dengan berdirinya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada tanggal 25 November 1945. 

 

Dalam perjalanan sejarahnya, PGRI telah mengalami transformasi dari Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) hingga menjadi kekuatan pendidikan yang diakui secara nasional.

 

 

Pada tahun 1912, PGRI lahir dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB). Organisasi ini dibentuk sebagai sarana bagi kepala sekolah, guru desa, guru bantu, dan semua elemen sekolah lainnya. 

 

Pada tahun 1932, PGHB berubah identitas menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Namun, saat itu, Belanda selaku penjajah tidak bersedia menerima kata "Indonesia" dalam PGI karena dianggap sebagai ancaman.

 

 

 

Selama masa penjajahan Belanda, PGI menghadapi cobaan berat. Nama "Indonesia" dianggap sebagai ancaman oleh pihak penjajah. 

 

Kendati demikian, semangat untuk mengembangkan pendidikan tetap bersemayam di hati para guru Indonesia.

 

 

Pada masa penjajahan Jepang, PGI dilarang melakukan aktivitas. Meskipun demikian, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, PGI bangkit kembali. 

 

Pada tanggal 24 - 25 November 1945, PGI menggelar Kongres Guru Indonesia pertama di Surakarta, Jawa Tengah.

 

 

Kongres tersebut menjadi tonggak bersejarah. Keputusan diambil untuk menghapuskan perbedaan suku, ras, agama, politik, dan elemen lainnya yang memecah belah. Semua digabungkan menjadi satu, yakni Indonesia, melalui wadah PGRI.

 

 

Sebagai hasil dari perjuangan dan komitmen, PGRI akhirnya mendapatkan pengakuan resmi melalui Keputusan Presiden No. 8 Tahun 1994. Keputusan ini sekaligus menetapkan tanggal 25 November sebagai Hari Guru Nasional.

 

Sejarah perjalanan PGRI dari PGHB hingga menjadi kekuatan pendidikan yang diakui adalah cermin perjuangan dan semangat para guru Indonesia. 

 

 

Hari Guru Nasional adalah menjadi momen penting untuk merayakan dedikasi mereka dalam membentuk masa depan pendidikan Indonesia.***