LENTERATIMES.COM - Komunitas Muslim di Heaton, Newcastle, Inggris, diperkirakan akan melakukan unjuk rasa melawan kebencian terhadap Islam dan Muslim menyusul serangan bermotivasi kebencian di luar masjid setempat. Sebuah keluarga Muslim melapor ke polisi minggu lalu bahwa mereka dipukuli oleh pria tak dikenal saat mereka meninggalkan masjid, Chronicle Live melaporkan pada Kamis (16 Februari 2023). Setelah kejadian itu, polisi dipanggil ke Masjid Heaton Islamic Center untuk menyelidiki.
Dalam kasus kebencian lain yang dilaporkan, seorang pria mengetuk pintu masjid di Heaton dan mengejar pejalan kaki di jalan. Seorang pria berusia 34 tahun kemudian dinyatakan bersalah di pengadilan atas tindakan vandalisme rasial, ancaman pembunuhan, dan penyerangan umum.
Beberapa hari sebelumnya, seorang muslimah juga menceritakan pengalamannya diserang pada 6 Februari, kejadian yang dialami warga Heaton dalam beberapa bulan terakhir.
Baca Juga: Begini Aturan Baru Sekolah di UEA Menjelang Ramadhan
Orang-orang ketakutan. Insiden Islamofobia di luar masjid atau di jalanan kini menjadi hal yang lumrah dan umat Islam seringkali enggan melaporkannya.
Tokoh masyarakat harus mengatasi masalah ini alih-alih mencoba mengabaikannya dan mengutuk mereka yang mencoba berbicara. “Selain itu, penting bahwa semua anggota masyarakat, terlepas dari latar belakang atau kepercayaan mereka, bersatu untuk mengutuk semua jenis diskriminasi,” kata Mehru.
menabrak masjid Polisi mengatakan mereka dipanggil ke masjid di Rothbury Terrace tak lama setelah pukul 18.30 waktu setempat pada 6 Februari setelah laporan tentang perilaku mencurigakan di luar.
Baca Juga: Umat Muslim Eropa Berbondong bondong Donor Darah
Seorang pria dilaporkan mengetuk pintu dan meneriaki orang-orang di dalam sebelum mengejar orang lain di jalan. Seorang pria ditangkap tak lama setelah itu. Polisi mengatakan mereka sekarang meningkatkan patroli di daerah itu dan mendesak siapa pun yang menjadi korban kejahatan rasial untuk berbicara dengan mereka. Mehru-Nisa mengatakan banyak Muslim yang sering tidak mau atau takut untuk berbicara.***