Asmawa Tosepu juga terus mendorong Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera mengoperasikan TPPAS Nambo.
Asmawa Tosepu menyadari bahwa tidak semua angkutan truk sampah milik Pemkab Bogor dalam kondisi laik jalan.
Dia memastikan, secara bertahap sarana dan prasarana itu akan dibenahi serta diganti dengan yang baru.
"Disamping itu, kita koordinasi terus dengan Pemprov Jabar untuk percepatan pengoperasian TPPAS Nambo. Mudah-mudahan tahun ini dapat digunakan," kata Asmawa Tosepu, Senin, 5 Februari 2024.
Menurutnya, dengan adanya bank sampah, pembuatan lubang-lubang biopori dan pengolahan dengan TPS 3 R mampu mengurangi sampah.
Meski tidak signifikan, namun hal itu cukup membantu mengurangi timbunan sampah di Bumi Tegar Beriman.
"Produksi sampah sudah berkurang paling 8 persen. Tapi, bank sampah dan lainnya itu sudah bisa mengurangi 30 persen sampah-sampah yang tidak terangkut," ungkapnya.
Saat ini, DLH mencatat 353 bank sampah dan 32 Eco Village dan 144 Kampung Ramah Lingkungan (KRL) tersebar di Kabupaten Bogor.
"Karena armada untuk pengangkutan sampah minim, maka kita perlu juga aksi nyata dari masyarakat untuk mengolah sampah sendiri," katanya.
Baca Juga: Cara Mudah Untuk Cek Daftar TPS dan DPT Secara Online Jelang Pemilu Yang Semakin Dekat
Produksi sampah di Kabupaten Bogor sendiri mencapai 2.800an ton per hari.
Sementara daya angkut sampah oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor hanya sekitar 700 ton per hari.
Artinya, masih ada sekitar 2.150 ton sampah, baik dari rumah tangga, restoran, perkantoran maupun industri tidak terangkut oleh truk besar berwarna kuning milik Pemkab Bogor.
Maka ak heran, tumpukan sampah kerap dijumpai di tepi-tepi jalan.
Artikel Terkait
Viral Tumpukan Sampah di Bojonggede, Truk Sampah Langsung Dikerahkan
Kualitas Udara Kota Bogor Menurun, Rp10 Juta Sanksi Denda Bagi Pembakar Sampah Sembarangan
Keren Nih, Foto-foto Aksi Pandawara Group Bebersih Sampah di Kali Baru Bogor bareng Para Kreator
Gegera Bakar Sampah, Gudang Sepatu di Ciomas Bogor Kebakaran, Kerugian Capai Ratusan Juta