LENTERATIMES.COM - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan apresiasi kepada Desa Klapanunggal, Kecamatan Klapanunggal, Kabupaten Bogor, atas komitmennya dalam program penanggulangan tuberkulosis (TBC).
Desa Klapanunggal dinilai proaktif dalam menemukan kasus TBC serta memastikan pengobatan pasien berlangsung hingga tuntas.
Pernyataan tersebut disampaikan Menkes saat melakukan kunjungan kerja ke Kantor Desa Klapanunggal, pada Rabu (11/06/25), dalam rangka memperkuat Gerakan Bersama Desa Siaga TBC.
Baca Juga: “Unjuk Kreasi” Festival Desa Wisata 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Makin Kuat
“Terima kasih kepada Kepala Desa Klapanunggal yang sudah memastikan warganya diskrining untuk mendeteksi TBC, dan memastikan pengobatannya dilakukan hingga selesai,” kata Budi Gunadi Sadikin dalam sambutannya.
Ia menekankan bahwa tidak semua desa di Indonesia memiliki inisiatif seperti ini.
Budi juga mengingatkan bahwa TBC merupakan penyakit menular yang serius, dengan angka kematian di Indonesia mencapai 134 jiwa per tahun, atau setara dua orang meninggal setiap lima menit.
“Tugas kita bersama adalah menemukan penderita TBC di lingkungan sekitar, memberikan pengobatan hingga tuntas, serta memastikan orang-orang serumah dengan pasien juga mendapatkan obat pencegah penularan,” tambahnya.
Baca Juga: Antisipasi Kemacetan, Pemkab Bogor Terjunkan 50 Petugas Atur Lalin dan Parkir di Kabogorfest 2025
Budi berharap, upaya yang dilakukan Desa Klapanunggal dapat menjadi inspirasi bagi desa-desa lain di seluruh Indonesia, sejalan dengan target pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto untuk memberantas TBC secara nasional.
Kunjungan ini juga dihadiri oleh sejumlah pejabat dari berbagai instansi, termasuk Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, Kantor Staf Presiden (KSP), serta Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Bogor.
Fusia Meidiawaty, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor yang mewakili Bupati Bogor, menjelaskan bahwa Desa Klapanunggal telah memenuhi sejumlah indikator sebagai Desa Siaga TBC.
Salah satunya adalah keberadaan kader-kader aktif yang melakukan investigasi dan pelacakan terhadap kasus-kasus TBC.
“Semakin banyak kasus TBC yang kita temukan, semakin baik. Karena TBC adalah penyakit infeksi menular yang harus segera diidentifikasi dan dicegah penyebarannya,” ujar Fusia.
Artikel Terkait
Pemkab Bogor Salurkan Hewan Kurban ke DKM dan Lembaga Sosial, Dorong Kemandirian Peternakan Lokal
Pemkab Bogor Tegaskan Komitmen Integritas dan Transparansi dalam SPMB 2025
Bupati Bogor Salurkan Beasiswa untuk 101 Siswa SMP Swasta dan 202 Guru PAUD
Rudy Susmanto Dampingi Menteri Imipas Kunjungi Lapas Pondok Rajeg dalam Acara Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan 2025
Kolaborasi Dua Daerah di HJB RUN 2025, Rudy Susmanto Apresiasi Semangat Persatuan
Jawab Aspirasi Warga, Rudy Susmanto Pastikan Jalan Abdul Fatah Diperbaiki
Tanggap Darurat! Pemkab Bogor Gerak Cepat Atasi Dampak Longsor Sampah di TPA Galuga
Sekda Bogor Cek Kesiapan Lokasi dan Tenant Jelang Perhelatan Kabogorfest 2025
Antisipasi Kemacetan, Pemkab Bogor Terjunkan 50 Petugas Atur Lalin dan Parkir di Kabogorfest 2025
“Unjuk Kreasi” Festival Desa Wisata 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Makin Kuat