“Unjuk Kreasi” Festival Desa Wisata 2025: Sinergi Budaya dan Ekonomi Kreatif Makin Kuat

photo author
- Selasa, 24 Juni 2025 | 18:15 WIB
Sesi  (Ist)
Sesi (Ist)

LENTERATIMES.COM - CIBINONG – Festival Desa Wisata 2025 bakal jadi panggung kemeriahan budaya dan kreativitas desa.

Lewat sesi “Unjuk Kreasi” yang digelar 13–16 Juni di Stadion Pakansari, Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menghadirkan cara baru menikmati potensi lokal—mulai dari atraksi seni hingga inovasi produk ekonomi kreatif—yang tak hanya kaya nilai budaya, tapi juga menjanjikan nilai ekonomi.

Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya mendorong pertumbuhan budaya lokal dan ekonomi kreatif melalui sesi "Unjuk Kreasi" dalam rangkaian Festival Desa Wisata 2025 yang akan berlangsung pada 13–16 Juni 2025 di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong.

Baca Juga: Jawab Aspirasi Warga, Rudy Susmanto Pastikan Jalan Abdul Fatah Diperbaiki

Program ini menjadi bagian utama dari festival dan dirancang untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan potensi budaya dan ekonomi kreatif yang tumbuh dari masyarakat desa wisata.

Lewat berbagai workshop, pertunjukan, dan interaksi langsung, masyarakat diajak untuk mengeksplorasi bagaimana warisan tradisional dan keterampilan lokal bisa menjadi produk unggulan yang bernilai jual tinggi.

Kepala Bidang Daya Tarik Destinasi Pariwisata Disbudpar Kabupaten Bogor, Yuliana Idrus, menekankan bahwa "Unjuk Kreasi" merupakan inti dari Festival Desa Wisata.

Baca Juga: Hari Amal Bakti Kemenag, Pj Bupati Bogor Lepas Ratusan Jamaah Umroh Konsorsium FKS Patuh Jabar

“Kami ingin menunjukkan bahwa kekayaan budaya dan keseharian masyarakat desa tidak hanya lestari, tetapi juga memiliki nilai ekonomi yang tinggi,” ujar Yuliana.

Ia menjelaskan, setiap aktivitas yang digelar—mulai dari kerajinan, kuliner, hingga pertanian—bukan hanya pertunjukan, tapi cerminan potensi desa yang dapat dikembangkan menjadi produk wisata berkualitas.

“Ini adalah upaya nyata kami dalam mewujudkan 'Panggih Bogor Deudeuh' melalui peningkatan kesejahteraan masyarakat desa," imbuhnya.

Setiap desa wisata yang berpartisipasi akan menempati booth sendiri untuk menampilkan keunikan budaya dan kekhasannya, memungkinkan pengunjung tak hanya menyaksikan tapi juga berinteraksi langsung.

Bahkan, konsep ini diyakini cocok sebagai tujuan study tour edukatif maupun wisata alternatif yang lebih otentik dan bermakna.

Baca Juga: Pemkab Bogor dan Pemprov Jabar Komitmen Cari Solusi Jalur Tambang untuk Minimalisasi Kecelakaan

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Zahra Fitria Rozi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X