LENTERATIMES.COM - Pemkab Bogor melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) terus meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi penyebaran penyakit chikungunya yang disebabkan gigitan nyamuk Aedes aegypti, vektor yang sama dengan penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD).
Kepala Dinkes Kabupaten Bogor, Fusia Meidiawaty, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyiapkan rapid test chikungunya untuk memastikan kasus yang ditemukan di masyarakat.
“Kalau memang hasil rapid positif, kami akan segera melakukan fogging fokus di wilayah tersebut. Namun sebelumnya, masyarakat perlu melakukan PSN atau Pemberantasan Sarang Nyamuk terlebih dahulu,” ujar Fusia Meidiawaty.
Baca Juga: Pemkab Bogor Akan Hidupkan Kembali Car Free Day di Jalan Tegar Beriman
Ia menjelaskan, pemeriksaan rapid test dilakukan secara selektif untuk warga yang menunjukkan gejala khas chikungunya, seperti demam disertai nyeri sendi dan otot.
Jika hasilnya menunjukkan indikasi chikungunya, maka Dinkes akan melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) untuk menelusuri keberadaan jentik nyamuk Aedes aegypti di sekitar lokasi.
“Fogging bukan langkah pertama, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Sementara telur dan jentiknya harus diberantas lewat PSN. Kalau fogging dulu, seminggu kemudian nyamuk akan muncul lagi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Fusia menekankan pentingnya gerakan 3M Plus sebagai langkah efektif mencegah perkembangbiakan nyamuk.
Gerakan ini meliputi Menguras, Menutup, dan Mengubur tempat penampungan air, serta tambahan upaya seperti menggunakan lotion antinyamuk dan menjaga kebersihan lingkungan.
“Perindukan nyamuk Aedes aegypti biasanya ada di air yang bersih dan bening seperti di talang air, dispenser, atau wadah bekas di kebun. Karena itu, PSN harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya di dalam rumah tapi juga di lingkungan sekitar,” tambahnya.
Baca Juga: Bogor 10K Siliwangi Run Sukses Gaungkan Semangat Kebersamaan, Disambut Antusias Tinggi Masyarakat
Menurut Fusia, hingga pertengahan Oktober 2025, kasus chikungunya di Kabupaten Bogor masih terkendali dan belum menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun sebelumnya.
Namun, pihaknya tetap siaga menghadapi masa pancaroba yang berisiko meningkatkan populasi nyamuk.
Artikel Terkait
Sekda Kabupaten Bogor Tegaskan Pentingnya Data Terpadu dalam Pengelolaan Perumahan dan Permukiman
Bupati Bogor Dukung PMI Perkuat Layanan Kemanusiaan Lewat Bulan Dana 2025 dan Akreditasi Unit Transfusi Darah
Rudy Susmanto Dorong 570 Dapur MBG: Solusi Makan Bergizi untuk Warga
JDIH Pemkab Bogor Jadi Inspirasi JDIH Mimika Dalam Urusan Pojok Braille hingga Anjungan Mandiri
Pemkab Bogor Gandeng Taman Safari untuk Kembangkan Kawasan Edukasi dan Konservasi
Wujudkan Tata Kelola Permukiman Terintegrasi, Pemkab Bogor Resmikan Forum PKP
Bupati Bogor Rudy Susmanto Bahas Pengembangan Transportasi Terpadu dengan PT KAI
Bogor 10K Siliwangi Run Sukses Gaungkan Semangat Kebersamaan, Disambut Antusias Tinggi Masyarakat
Pemkab Bogor dan BPKP Jawa Barat Gelar Workshop Evaluasi Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Desa 2025
Pemkab Bogor Akan Hidupkan Kembali Car Free Day di Jalan Tegar Beriman