LENTERATIMES. COM - Apa yang semula menjadi tempat mencari nafkah, kini berubah menjadi sumber trauma mendalam bagi RDA, pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Kecamatan Jatiasih.
Perempuan ini diduga menjadi korban kekerasan verbal dan pelecehan oleh atasannya sendiri, hingga kini hidup dalam ketakutan dan tekanan psikologis.
RDA tak pernah membayangkan suasana di lingkungan kerjanya berubah menjadi mimpi buruk.
Ruang yang dulu ia kenal sebagai tempat bekerja kini terasa menyesakkan.
Ia kehilangan nafsu makan, tubuhnya melemah karena demam, dan rasa takut menghantui setiap langkahnya.
Kasus dugaan pelecehan di lingkungan SPPG Jatiasih ini kini menjadi perhatian serius DPRD Kota Bekasi.
Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi, Wildan Fathurrahman, meminta Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) segera turun tangan memberikan pendampingan psikologis kepada korban.
Menurut Wildan, langkah cepat dari DP3A sangat dibutuhkan agar kondisi korban dapat segera pulih, baik secara fisik maupun mental.
Ia menegaskan, korban harus merasa aman untuk melanjutkan aktivitasnya.
Wildan juga mendesak Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) ikut mengawal jalannya proses hukum supaya hak-hak korban terlindungi.
Peristiwa memilukan ini bermula pada Senin, 6 Oktober 2025, saat RDA meminta dokumen pekerjaan kepada KP, kepala SPPG tempatnya bekerja.
Namun, bukannya mendapat penjelasan, RDA justru menerima kata-kata kasar.
Artikel Terkait
Lebih dari Sekadar Medali: DPRD Kota Bekasi Ingatkan KONI Soal Legacy Porprov
Kasus Dugaan Pelecehan dan Kekerasan Pegawai SPPG Jatiasih, DPRD Kota Bekasi Desak Proses Hukum Terduga Pelaku demi Efek Jera
DPRD Kota Bekasi Bahas KUA PPAS 2026, Fokus pada Kebijakan dan Prioritas Belanja Daerah
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Sambut PC Salimah Jatiasih, Dorong Program Edukasi Keluarga
Komisi IV DPRD Kota Bekasi Dorong KONI Matangkan Persiapan Menuju Porprov Jabar 2026