LENTERATIMES.COM - Kabogorfest 2025 resmi digelar selama 16 hari penuh, dan melibatkan lebih dari 500 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk di antaranya Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di sekitar Stadion Pakansari.
Festival ini diharapkan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi lokal melalui pendekatan budaya dan ekonomi kreatif.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyatakan bahwa Kabogorfest bukan sekadar perayaan budaya, melainkan sebuah langkah konkret untuk membangkitkan sektor ekonomi rakyat.
Baca Juga: Atasi Keluhan Pasien, Dinkes Bogor Lakukan Monitoring dan Evaluasi RSUD KH. Idham Chailid
“Dalam festival ini, Pemkab Bogor menyertakan para Pedagang Kaki Lima di sekitar Pakansari, serta menggandeng sponsor untuk menekan beban anggaran daerah,” ujar Rudy dalam keterangan resminya.
Lebih jauh, Rudy menegaskan bahwa Kabogorfest merupakan wujud penghormatan terhadap kekayaan budaya lokal sekaligus strategi pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
“Kabogorfest adalah bentuk penghormatan kepada budaya, sekaligus upaya memperkuat ekonomi kerakyatan. Sehingga ekonomi dan budaya bisa berjalan beriringan. Ini adalah festival rakyat, dari rakyat, untuk rakyat,” tegasnya.
Baca Juga: Pemkab Bogor Selenggarakan Pameran Pusaka Kerajaan: “Warisan Karya Leluhur”
Rudy juga mengungkapkan bahwa festival ini menargetkan dua juta pengunjung selama pelaksanaannya, yang digelar terpusat di kawasan Stadion Pakansari, Cibinong.
“Targetnya bisa menghadirkan dua juta pengunjung selama 16 hari. Semoga festival ini mampu menjadi magnet wisata budaya dan ekonomi, serta membawa dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat Bogor,” ucap Rudy.
Untuk mendukung keberlangsungan acara tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Pemkab Bogor menjalin kolaborasi strategis dengan sektor swasta.
Sekitar 50 persen pendanaan Kabogorfest 2025 berasal dari sponsor dan mitra swasta, menunjukkan bahwa kolaborasi publik-swasta dapat menjadi model pendanaan yang berkelanjutan.
“Separuh dari acara ini didukung pihak swasta dan sponsor. Ini menunjukkan bahwa kolaborasi publik-swasta bisa menjadi model pendanaan berkelanjutan di masa depan, dan menjadi momentum bersama membangun Kabupaten Bogor,” pungkasnya.