LENTERATIMES.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengimbau semua ibu hamil atau yang sedang hamil untuk tidak hamil di atas usia 30 tahun. Hal ini untuk menghindari risiko kematian, penurunan kesehatan ibu dan kondisi janin dalam kandungan.
"Secara alami (kondisi kesehatan ibu) sudah menurun, itulah alasan kenapa perempuan tidak boleh hamil di atas usia itu. Hamil saja sudah merupakan beban tersendiri, apalagi kalau di atas 32-35 tahun, itu sudah tua," ucap Kepala BKKBN Hasto Wardoyo.
Hasto mengingatkan bahwa ibu hamil atau mereka yang berusia di atas 30 tahun lebih berisiko mengalami gangguan kehamilan jika masih hamil.
Baca Juga: 4 Fakta Menarik Kereta Panoramic, Perama di Asia Tenggara
Kondisi ini disebut keadaan patologis. Pada usia tersebut, janin dapat mengalami kelainan atau cacat bawaan, seperti gangguan fungsi organ atau bagian tubuh tertentu, yang disebabkan oleh gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin dalam kandungan.
"Apalagi mendekati 40 tahun, itu bisa mengalami kelainan kongenital atau cacat bawaan pada anak, juga akan meningkatkan kelainan-kelainan kromosom," tambahnya.
Hasto juga tidak setuju ketika disarankan untuk menunda kehamilan. Dia menekankan bahwa wanita di atas usia 20 tahun adalah periode terbaik untuk hamil.
Baca Juga: Ini Dia, Alasan Nasi Padang Jadi Lebih Murah dan Nasi Warteg Menjadi Lebih Mahal
Usia pernikahan yang ideal adalah 21 tahun untuk wanita dan 25 tahun untuk pria.
Menurutnya, puncak biologis kehidupan seseorang adalah antara usia 32-35 tahun. Setelah itu, banyak jaringan atau komponen tubuh yang kurang berfungsi dengan baik dan tidak dapat berfungsi secara optimal.
Hal lain yang direkomendasikan BKKBN adalah dengan jarak kehamilan minimal tiga tahun, dua anak sudah cukup. Oleh karena itu, ia meminta setiap anggota keluarga untuk menjadikan Hari Ibu di tahun 2022 sebagai momen untuk menjaga kesehatan fisik dan mental ibu semaksimal mungkin.
Baca Juga: Wajah Firaun Ramses Berhasil di Ungkap Oleh Ilmuwan
Hal ini karena keadaan pada wanita sangat berbeda dengan keadaan pada pria yang masih bisa mengandung atau mengeluarkan sperma antara usia 40-50 tahun. Jadi tidak ada istilah yang terlalu tua.
Untuk memantapkan kampanye anti kehamilan lewat usia, BKKBN terus menggalakkan kampanye kesehatan reproduksi yang komprehensif dan dampaknya, berdasarkan berbagai bukti nyata dari jurnal dan survei yang dilakukan para pakar dunia. Semakin seseorang memahami pentingnya kesehatan reproduksi, semakin banyak hal kontradiktif seperti kehamilan lanjut, seks bebas, dan perkawinan anak dapat dihindari, kata Hasto.