LENTERATIMES.com - Gempa Cianjur menyisakan duka bagi para korban, salah satunya Euis Dartika (44). Apalagi ibu paruh baya warga Desa Haregem, Desa Nyalindung, Kecamatan Cugenang ini memang sudah empat tahun lumpuh akibat stroke.
Saat gempa Cianjur terjadi, dia baru saja selesai makan siang dan hendak meminum obat penurun darah. Usai makan siang dan juga minum obat, Euis diantar suaminya Wawan Ismawan (50) ke kamarnya untuk istirahat lagi. Maklum, ia lumpuh karena stroke yang dideritanya. Euis tidak bisa menggerakkan kaki dan tangannya.
Ia pun menceritakan pengalaman dukanya saat gempa Cianjur terjadi. Setelah minum obat, rasanya Euis tertidur sebentar. Namun, memasuki pukul 13.30 WIB, Euis dibangunkan oleh goncangan hebat di rumahnya. Dia juga tidak tahu harus berbuat apa karena suami dan kedua anaknya tidak ada di rumah.
Baca Juga: Penjelasan BMKG Mengenai Gempa Cianjur, Kenapa Bisa Sangat Merusak?
"Saya sudah menyerah, dinding mulai runtuh ke tubuh saya. Dalam hati saya berkata. Saya sudah menyerah, saya pasti akan mati hari ini," kata Euis 24 November 2022.
Kaki Euis sudah tidak bisa digerakkan lagi, keduanya lumpuh karena sakit yang dideritanya. Tangan kirinya sejajar dengan kedua kakinya. Hanya tangan kanan yang masih berfungsi normal.
Saat sekujur tubuhnya kian dipenuhi puing-puing, Euis tak tinggal diam, ia tetap berteriak memanggil suami dan anak-anaknya.
Baca Juga: Polisi: 30 Korban Masih Tertimbun Bangunan Akibat Gempa Cianjur
Namun, tidak ada yang menjawab. Entah apa yang merasuki Euis, saat tembok mulai runtuh tanpa sadar Euis bangkit dari tempat tidurnya dan langsung berlari keluar menyelamatkan diri.
"Sudah empat tahun saya jatuh dan tidak bisa bergerak lagi. Tapi ketika itu terjadi, saya tidak tahu bagaimana saya bisa lari dari rumah," kata Euis dengan air mata berlinang.
Euis heran dengan apa yang terjadi padanya, dia terkejut dan pasrah pada hidupnya. Namun, dia masih bisa menyelamatkan dirinya sendiri.
Baca Juga: Longsor Akibat Gempa Cianjur, 5 Orang Ditemukan Tewas
Selama empat tahun, dia dibantu untuk bergerak, digendong oleh suami atau anaknya. Namun di hari yang mengerikan itu, kekuatan ajaib memasuki tubuh Euis.
"Ini kuasa Allah SWT. Saya menangis di luar rumah. Setelah kejadian itu kaki saya langsung lemas lagi. Tidak lama kemudian suami saya datang membantu," ujarnya.
Artikel Terkait
Warga Korban Gempa Cianjur Butuh Makanan dan Tenda Memadai
Sejarah Gempa Cianjur dan Sukabumi Berikut Dampaknya, Sudah Terjadi Sejak 1844
Maulid dan Manaqib di Ponpes As Shoheh Turut Doakan Korban Gempa Cianjur
Dampak Gempa Cianjur, 268 Meninggal, 151 Orang Dinyatakan Hilang
Anjing Pelacak Dikerahkan Bantu Pencarian Korban Hilang Gempa Cianjur