Remaja di Bogor Diminta Waspadai Paparan HIV/AIDS, Karena Semakin Melonjak

photo author
- Rabu, 7 Desember 2022 | 10:22 WIB
Kasus HIV/AIDS di Bogor Melonjak, kabar terbaru sudah mencapai hingga 7.923 (IStockphoto.com)
Kasus HIV/AIDS di Bogor Melonjak, kabar terbaru sudah mencapai hingga 7.923 (IStockphoto.com)

LENTERATIMES -  Wakil Walikota Bogor Dedie A Rachim mengungkapkan, saat ini tercatat 7.923 orang di Kota Bogor mengidap HIV/AIDS.

Jumlah ini meningkat dari tahun sebelumnya. Jumlah orang yang hidup dengan HIV/AIDS hanya 7.601.

Risiko HIV/AIDS di kalangan remaja cukup tinggi, kata Dedie. Dari pergaulan potensial, aktivitas di luar rumah hingga hubungan seksual yang berbahaya.

"Data di Kota Bogor menunjukkan kumulatif tahun 2021 sebanyak 5.750 kasus HIV dan sebanyak 1.851 kasus AIDS. Kumulatif sampai September 2022 sebanyak 6.058 kasus HIV dan sebanyak 1.865 kasus AIDS," kata Dedie dalam keterangannya, Selasa 6 Desember 2022.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Terapkan Lagi Tilang Manual, Ini Pelanggaran yang Bisa Kena Tilang Manul

Dikatakannya, perlu penguatan pengawasan dan pendidikan kepada anak-anak, khususnya remaja, tentang bahaya dan pencegahan AIDS.

"Fenomena gunung es ini harus semakin diperkecil, jangan sampai di bawah tidak terdeteksi akhirnya menggelembung tambah banyak. Apa yang menjadi langkah kita mudah-mudahan memberikan hasil manfaat di masa depan," kata Dedie.

Sementara itu, Sri Nowo Retno, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor menjelaskan, peningkatan kasus HIV/AIDS terbesar terjadi pada populasi kunci laki-laki (LSL) sebanyak 98 kasus HIV.

Baca Juga: Masyarakat Bandung Digegerkan, Ada Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar

"Peningkatan kasus juga terjadi pada populasi kunci transgender sebanyak 3 kasus HIV, pengguna narkoba suntik (penasun) 2 kasus HIV, warga binaan pemasyarakatan (WBP) 3 kasus HIV, ibu hamil sebesar 12 kasus HIV, dan pasien TB sebesar 112 kasus HIV," ungkap Sri Nowo.

Untuk mencapai 95% ODHA mengetahui status HIV-nya, 95% ODHA memakai obat antiretroviral (ARV), dan 95% tes viral load (VL) ditekan, Pengendalian HIV masih menghadapi banyak kendala.

"Hal ini karena upaya pencegahan yang belum optimal, retensi pengobatan ARV yang rendah, masih dirasakannya ketidaksetaraan dalam layanan HIV, khususnya pada perempuan, anak dan remaja serta masih dirasakannya stigma dan diskriminasi," tambahnya.

Baca Juga: Makanan Ini Jangan Dipanaskan Lagi di Oven

Ia mengatakan, dukungan semua pihak dan masyarakat sangat diperlukan untuk melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan berperan aktif dalam mengakhiri wabah HIV/AIDS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Zahra Fitria Rozi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X