Analisis Cerpen Robohnya Surau Kami, Karya A.A Navis

photo author
- Minggu, 8 Januari 2023 | 18:00 WIB
Analisis cerpen A.A Navis  (Instagram @rihla_bookstore)
Analisis cerpen A.A Navis (Instagram @rihla_bookstore)

LENTERATIMES.com - Cerita pendek atau CerpenRobohnya Surau Kami” merupakan salah satu karya terkenal Ali Akbar Navis atau A.A Navis, seorang sastrawan asli Minangkabau.

PT Gramedia Pustaka Utama menerbitkan Cerpen “Robohnya Surau Kami” pada tahun 1955. Berkat Cerpen ini, A.A Navis dikenal di kancah Sastra Indonesia.

Isi dari Cerpen “Robohnya Surau Kami” berkisah tentang seorang surau garin atau penjaga surau yang biasa disebut kakek. Dia hidup sendirian, hidup dari pemberian orang lain.

Baca Juga: Rangkuman Sejarah Olympus Generasi ke-2

Dia telah mengambil tugas melayani sejak dia masih kecil, dan dia bahkan tidak punya istri dan anak. Yang dia lakukan hanyalah menyembah Tuhan. Itu sampai Ajo Sidi, tokoh yang dikenal sebagai "Si Pembual", datang ke Kakek untuk berbicara tentang Haji Saleh yang diceritakan tentang kisah masuk neraka setelah kematiannya.

Ajo Sidi menceritakan kisah-kisah yang membuat sang kakek murka. Dalam kisahnya, Haji Saleh dilempar ke neraka. Haji Saleh tidak terima masuk neraka karena menurutnya dia adalah seorang yang rajin beribadah kepada Tuhan bahkan tidak pernah meninggalkan kewajibannya kepada Tuhannya.

Kemudian Haji Saleh dan teman-temannya juga dikirim ke neraka dan mereka datang untuk memohon kepada Allah atas segala ibadah yang mereka lakukan. Alasan Haji Saleh dan kawan-kawannya dijebloskan ke neraka tidak lain karena Haji Saleh hanya menginginkan akhirat semasa hidupnya dan tidak diimbangi dengan hal-hal duniawi.

Baca Juga: Pria ini di Ceraikan Setelah 10 Tahun Menikah Hanya Karena Memancing

Tak peduli hartanya pun, Haji Saleh hanya berpikir untuk beribadah kepada Tuhan. Hingga anak cucunya hidup dalam kemiskinan, padahal mereka bijak dalam urusan agama. Haji Saleh sedang memikirkan kehidupannya di akhirat, dia bahkan tidak memikirkan kehidupan miskin keturunannya. Karena itulah Allah mengirim Haji Saleh ke neraka.

Setelah mendengar cerita Ajo Sidi tentang Haji Saleh. Kakek Garin khawatir dan kesal. Memikirkan dia telah melakukan hal-hal yang sia-sia sepanjang hidupnya hanya menyembah Tuhan tanpa berusaha di dunia. Kakek Garin tertekan dan tidak tahan memikirkan kisah Ajo Sidi.

Keesokan harinya, diketahui Kakek Garin telah memotong lehernya dengan pisau cukur dan meninggal dunia. Kematian sang kakek mengejutkan masyarakat sekitar, namun Ajo Sidi membalasnya dengan membeli 7 kain kafan dan mulai bekerja.

Baca Juga: Bagaimana Bisa Thailand Menjadi Negara di Asia Tenggara yang Tidak Pernah Dijajah?, Simak Ulasannya yuk!

Dalam cerpennya, Robohnya Surau Kami memberikan pelajaran akan pentingnya mewujudkan kehidupan di dunia dan kehidupan di akhirat. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, artinya

“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya, dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok pagi”.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fauzan Al Bajili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketahui Apa Itu White Day Dan Bagaimana Sejarahnya!

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:53 WIB

Yuk Simak Ringkasan Sejarah Gerakan 30 September

Kamis, 9 Februari 2023 | 22:00 WIB

Yuk Simak Sejarah Demokrasi parlementer

Kamis, 9 Februari 2023 | 21:30 WIB

Simak Sejarah Berdirinya Orde Baru

Minggu, 5 Februari 2023 | 20:30 WIB

Tragedi Perang Sampit, Yuk Simak Ulasan di Sini

Minggu, 5 Februari 2023 | 18:30 WIB

Terpopuler

X