Sekolah Rakyat Jadi Harapan Baru, Pemkab Bogor Dorong Pemerataan Akses Pendidikan

LENTERATIMES.COM - Pemerintah Kabupaten Bogor menunjukkan komitmen serius dalam mewujudkan pendidikan inklusif dan terjangkau.

Melalui dukungan penuh terhadap peluncuran Program Sekolah Rakyat, inisiatif prioritas nasional yang digagas Presiden Prabowo Subianto, Pemkab Bogor berharap pendidikan berkualitas bisa diakses seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah terpencil dan kurang mampu.

Pemerintah Kabupaten Bogor menyatakan komitmennya untuk mendukung sepenuhnya pelaksanaan Program Sekolah Rakyat, sebuah program prioritas nasional yang diinisiasi langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Hal ini ditegaskan oleh Wakil Bupati Bogor, Jaro Ade, saat menghadiri acara pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2025/2026 yang digelar di Sentra Terpadu Inten Suweno, Cibinong, Senin (14/7).

Baca Juga: Tangkal Hoaks Kesehatan, Puskesmas Tenjo Kenalkan Platform SIASAT Berbasis Digital

Acara tersebut dibuka secara virtual oleh Menteri Sosial RI, Saifullah Yusuf, serentak di 100 titik di seluruh Indonesia.

Sejumlah pejabat negara turut hadir dalam peluncuran ini, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Menteri Sekretaris Negara, Menteri Kesehatan, Menteri PAN-RB, Kepala BPS, perwakilan Bappenas, serta jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor.

Program Sekolah Rakyat dirancang sebagai solusi pendidikan alternatif yang memadukan kurikulum formal dengan pendidikan karakter dan keterampilan hidup.

Tujuannya adalah menjangkau masyarakat yang selama ini kesulitan mengakses pendidikan berkualitas, baik karena hambatan geografis maupun ekonomi.

Jaro Ade menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Bogor di bawah kepemimpinan Bupati Rudi Susmanto siap berkolaborasi untuk menyukseskan program ini.

Baca Juga: Program YESS Jadi Angin Segar bagi Pemuda Bogor, Sekda: “Ini Bukan Biasa, Ini Luar Biasa”

Menurutnya, Sekolah Rakyat adalah terobosan penting yang dapat menjawab kebutuhan pendidikan di daerah-daerah dengan keterbatasan sarana dan prasarana.

“Program ini adalah jawaban atas kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang adil, inklusif, dan mudah diakses oleh semua,” ujar Jaro Ade.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemkab Bogor, masih banyak wilayah di kabupaten tersebut yang membutuhkan tambahan fasilitas pendidikan.