Festival Silat Cimande, Pemkab Bogor Bangga Pencak Silat sebagai Bagian Sejarah Bela Diri Dunia

LENTERATIMES.COM - Gemuruh semangat tradisi dan sportivitas mewarnai Festival dan Kejuaraan Pencak Silat Cimande 2025 di Padepokan Silat Cimande, Kecamatan Caringin.

Ajang yang memperebutkan Piala Bupati Bogor ini bukan sekadar kompetisi, melainkan momentum penting untuk meneguhkan kembali peran Kabupaten Bogor sebagai tanah kelahiran salah satu aliran silat tertua di Indonesia, bahkan dunia.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) bekerja sama dengan Pusat Pencak Silat Aliran Cimande (PPSAC) sukses menggelar Festival dan Kejuaraan Silat Cimande tingkat Kabupaten.

Baca Juga: Bangunan Majelis Taklim Ambruk di Ciomas, Rudy Susmanto Pimpin Evakuasi Cepat Korban

Selain pertandingan, acara juga dirangkai dengan sarasehan budaya dan tradisi Ngabungbang 14 Mulud Cimandean.

Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menegaskan bahwa Silat Cimande bukan sekadar olahraga, melainkan warisan sejarah bangsa.

Ia mengingatkan bahwa pada masa perjuangan melawan penjajahan, keterampilan silat menjadi bekal utama rakyat dalam bertahan karena senjata modern belum tersedia.

“Sebagai daerah yang melahirkan Silat Cimande sejak abad ke-16 hingga 17, sudah menjadi kewajiban kami untuk merawat, melestarikan, sekaligus mengenalkannya kepada generasi penerus,” ujar Rudy.

Baca Juga: Rudy Susmanto Lantik Tujuh Pejabat Eselon II untuk Perkuat Kinerja Pemkab Bogor

Menurutnya, festival ini adalah wujud nyata komitmen Pemkab Bogor menjaga tradisi Cimande agar tetap hidup.

Ke depan, Rudy berharap Silat Cimande bisa menjadi ekstrakurikuler di sekolah-sekolah, sehingga seni bela diri khas Bogor ini dapat dipelajari sejak dini dan terus mengakar di masyarakat.

Selain itu, Pemkab Bogor bersama panitia juga menghadirkan sarasehan budaya agar masyarakat tidak hanya mengenal gerakan silat, tetapi juga sejarah, filosofi, dan peran besar Cimande dalam perjalanan bangsa.

Plt. Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Ria Marlisa, menambahkan bahwa festival dan sarasehan ini kini menjadi agenda tahunan.

Tahun ini, pemenang juara umum selain menerima piala dan piagam juga mendapat satu set gamelan gendang penca sebagai simbol penghargaan atas dedikasi menjaga tradisi.