Kini, setelah melewati konflik dan menempuh jalur damai, kata tersebut terasa lebih bermakna.
Ia menegaskan bahwa menjadi kepala daerah bukan sekadar menjalankan tugas administrasi, melainkan mengabdi sepenuh hati kepada masyarakat.
“Kesalahan bisa terjadi, tapi yang penting adalah bagaimana kita memperbaikinya dan tetap fokus pada masyarakat,” katanya.
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pengabdian bukan hanya slogan politik, tetapi komitmen yang diwujudkan dalam sikap rendah hati dan keberanian untuk berubah.
Rekonsiliasi yang dilakukan menjadi bukti nyata bahwa Arlan tidak hanya siap melanjutkan kepemimpinannya, tetapi juga siap memperbaikinya demi Prabumulih yang lebih baik.
***
Artikel Terkait
Pj Wali Kota Bogor Kaget Transaksi Judol di Wilayahnya Terbesar ke-2 se-Indonesia
Pj Wali Kota Bogor Sidak PPDB Tingkat SMP, Ini Hasilnya
Rolling Thunder Kabogorfest 2025 Semakin Seru dengan Touring Bareng Bupati dan Wali Kota Bogor
Bupati dan Wali Kota Bogor Resmikan Kelder Air Mancur sebagai Cagar Budaya
Sederet Penghargaan Wali Kota Prabumulih: Dari Transparansi Keuangan hingga Layanan Keagamaan