Dunia Maya dan Jejak Digital, Awas Bisa Jadi Masalah Besar

photo author
- Jumat, 14 April 2023 | 04:26 WIB
Ilustrasi media sosial (medsos). Jejak digital di dunia maya bisa berdampak buruk, masyarakat diminta lebih berhati-hati. (Tracy on Pexels)
Ilustrasi media sosial (medsos). Jejak digital di dunia maya bisa berdampak buruk, masyarakat diminta lebih berhati-hati. (Tracy on Pexels)

LENTERATIMES.COM - Dekan Fikom Unitomo Surabaya, Dr. Harliantara menjelaskan soal latar belakang terjadinya jejak digital adalah adanya dunia maya yang dapat digunakan sebagai pengalaman sosial, individu dapat saling berinteraksi, bertukar pikiran, berbagi informasi yang menghasilkan sebuah jejak digital. 

Jejak digital merupakan segala informasi yang pengguna tinggalkan di internet.

"Dalam dunia maya itu sendiri ada tiga bentuk komunikasi, yaitu komunikasi antara mesin ke mesin, manusia ke mesin, dan manusia ke manusia," ujarnya dalam seminar online Ngobrol Bareng Legislator bertajuk 'Dunia Maya dan Jejak Digital' yang digelar pada Rabu, 12 April 2023.

Baca Juga: Berapa Jam Waktu Ideal Anak Bermain Gadget? Simak Ulasannya di Sini!

Menurutnya, ada 2 jenis jejak digital. Pertama, jejak digital aktif yang merupakan informasi yang secara sadar dibagikan di internet.

Kedua, jejak digital pasif yaitu informasi yang ditinggalkan di internet tanpa sadar atau data yang dikumpulkan secara otomatis oleh pihak lain tanpa sepengetahuan pemilik.

"Beberapa dampak yang akan terjadi ketika meninggalkan jejak digital di antaranya mempengaruhi perspektif seseorang, menjadi faktor penentu masuk perguruan tinggi dan mendapatkan beasiswa, peluang untuk mendapatkan pekerjaan, dan terakhir rentan terhadap kemanan pribadi," sambungnya.

Baca Juga: DKM hingga Marbot Masjid di Tenjo Terima Bantuan dari Plt Bupati Bogor

Jejak digital di internet bisa menjadi masalah yang besar. Sebab, jejak digital mengandung informasi pribadi yang bisa saja berpotensi menimbulkan hal yang tidak diinginkan di kemudian hari. 

"Tanpa disadari kita sering meninggalkan jejak digital di internet. Nah, mulai sekarang kita harus lebih berhati hati lagi," pesannya.

Baca Juga: Cukup Lakukan Hal Ini Agar Terhindar Dari Sakit Maag Saat Berpuasa

Pegiat Literasi, Tulus Santoso menjelaskan, berkembangnya pengguna internet saat ini memberikan perubahan secara signifikan terhadap perilaku dan interaksi manusia di era digital.

Perubahan itu dapat berdampak positif ataupun negatif. Rrisiko yang ditimbulkan dari jejak digital seperti akses bebas orang lain terhadap data kita, serangan manipulatif, hingga reputasi professional menjadi buruk.

Ada beberapa cara mengelola jejak digital, yaitu menghindari penyebaran data-data penting seperti alamat rumah, rekening ATM atau nomor handphone, membuat password yang kuat untuk tiap akun medsos, dan jangan postinga sesuatu yang sifatnya terlalu personal.

"Gunakan juga layana pelindung data pada device kita, cari namamu sendiri di Google dan hapus semua informasi sensitive yang kamu temukan," terangnya.

Baca Juga: Ketahui Bahasa Tubuh Seseorang yang Sedang Berbohong

Selanjutnya, Anggota Komisi I DPR RIKrisantus Kurniawan menjelaskan, jika pada jaman dahulu seseorang harus berhati-hati dalam berkata, sekarang seseorang harus berhati-hati dalam ketikan di medsos.

Hal ini dikarenakan ucapan secara verbal kadang tidak selalu terekam dan mudah untuk dihapus. Sementara ketikan seseorang di medsos atau situs tertentu terekam dan sulit untuk di hapus jejaknya.

Secara fisik, jejak digital mungkin dihapus. Namun sesuatu yang sudah terekam kemungkinan besar sudah ada di mana-mana, terlebih jika tautannya dibagikan ke sosmed.

Baca Juga: Tips Memilih Produk Sabun Cuci Muka untuk Kulit Berjerawat

Yang perlu diingat, kecepatan penyebaran sebuah informasi di medsos sangat cepat dan sangat sulit dikontrol.

Belum lagi jika orang tersebut merupakan seorang  tokoh yang di perhatikan oleh masyarakat.

"Intinya kita perlu ingat bahwa penyebaran informasi di medsos sangat sulit untuk dikontrol. Bisa saja pemilik pendapat di medos sudah di hapus, namun orang lain yang membagikan postingan tersebut masih memilikinya," katanya.

Untuk itu, masyarakat diminta bijak dalam menggunakan medsos. Karena jejak digital tidak dapat dihapus secara tuntas.

"Masyarakat diharapkan berpikir lebih sebelum menggunakan media social agar postingan tersebut tidak disalahgunakan di kemudian hari," ujarnya.

Baca Juga: Ciri-ciri Gendang Telinga Pecah, Patut Diwaspadai!

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Nur Arifin.

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Terpopuler

X