LENTERATIMES.COM - Serapan anggaran pembangunan infrastruktur di Kota Bekasi hingga Oktober 2025 tercatat baru mencapai 58 persen.
Capaian ini dinilai masih rendah oleh DPRD Kota Bekasi 2025, yang meminta pemerintah daerah mempercepat pelaksanaan proyek menjelang akhir tahun.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Bekasi, Alit Jamaludin, mengatakan lambatnya realisasi anggaran dapat berdampak pada kualitas pelayanan publik di sejumlah sektor penting seperti jalan, drainase, pendidikan, dan kesehatan.
“Tingkat penyerapan anggaran sampai Oktober baru 58 persen. Idealnya pada November ini sudah di angka 80–85 persen,” ujar Alit, Senin (03/11/25).
Alit menegaskan pemerintah perlu memaksimalkan penggunaan anggaran agar tidak menimbulkan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (Silpa) yang besar di akhir tahun.
Ia berharap serapan anggaran di sektor infrastruktur dapat mencapai 90 persen hingga Desember.
“Paling tidak, 90 persen program infrastruktur yang direncanakan dapat terealisasi,” tandasnya.
Proyek Infrastruktur Terhambat Rasionalisasi Program
Sementara itu, Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengakui adanya keterlambatan sejumlah proyek akibat proses rasionalisasi dan efisiensi program yang berdampak pada molornya penandatanganan kontrak.
Meski demikian, Tri memastikan seluruh pekerjaan fisik di lapangan tetap berjalan.
“Sekolah, polder, dan proyek lainnya sudah dikerjakan, tinggal proses pembayaran,” kata Tri.
Baca Juga: Rotasi Pejabat Bekasi Jadi Sorotan: DPRD Pertanyakan Transparansi dan Efektivitas Mutasi