LENTERATIMES.com - Apakah Anda sering menemukan anak Anda melakukan hal yang sama berulang kali tanpa alasan? Misalnya mengemas tas sekolah berkali-kali di sekolah, atau si kecil sering cuci tangan padahal sudah bersih dan kering? Jika jawabannya ya, bisa jadi ini adalah tanda bahwa anak Anda mengalami gangguan obsesif-kompulsif (OCD). Jadi, bagaimana seharusnya orang tua ko menghadapi gangguan obsesif-kompulsif anak-anak mereka? Bisakah OCD anak disembuhkan?
OCD adalah gangguan mental yang ditandai dengan pikiran cemas yang tidak terkendali tentang sesuatu, yang dikenal sebagai obsesi. Hal ini menyebabkan pasien melakukan sesuatu secara kompulsif atau berulang-ulang sehingga kecemasannya hilang.
OCD masa kanak-kanak menyebabkan anak secara kompulsif dan berulang kali melakukan sesuatu atau "ritual" tertentu untuk menghilangkan kecemasan ini. Misalnya, seorang anak sangat terobsesi dengan kebersihan tangannya sehingga otomatis dia akan mencuci tangannya berkali-kali hingga yakin tangannya bebas dari kuman.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Hari Ini, Cek Harganya!
Jadi, bagaimana cara orang tua mengatasi gangguan obsesif-kompulsif anak-anak mereka?
OCD pada anak-anak didiagnosis ketika perilaku berulang memakan banyak waktu, menyebabkan stres, dan mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti sekolah. Seringkali, anak penderita OCD sering merasa frustasi dan gelisah.
Jadi, sebagai orang tua, anak Anda membutuhkan bantuan Anda dalam hal ini. Anak-anak penderita OCD memerlukan penanganan khusus, tidak seperti anak normal lainnya.
Baca Juga: Artis Indonesia yang Betah Melajang, Siapa Saja?
Berikut adalah beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi OCD pada anak.
1. Ajak dan dampingi anak dalam terapi
Cukup banyak anak yang enggan pergi ke terapi ketika diajak. Nah, Anda harus benar-benar pintar meyakinkan anak Anda untuk mendapatkan semua perawatan yang harus ia dapatkan.
Biarkan anak Anda mengerti bahwa terapi ini adalah cara untuk mengusir kejahatan. Terapi yang biasa digunakan untuk mengatasi OCD pada anak adalah program CBT atau terapi perilaku kognitif.
Baca Juga: Divonis 4 Tahun Penjara, Aset Mewah Doni Salmanan Dikembalikan Hakim
Melalui terapi ini, anak diajak untuk membiasakan diri dan memahami apa yang harus dilakukan saat merasa cemas dan melakukan sesuatu secara berulang-ulang. Misalnya, jika anak Anda merasa akan sakit jika tidak mencuci tangan sepanjang waktu, terapis dapat membantunya memahami bahwa tidak ada hal buruk yang akan terjadi jika dia menghentikan perilaku ini.
Artikel Terkait
Bagian-bagian Tubuh yang Menumpuk Lemak Paling Banyak
Jangan Lakukan Kebiasaan Makan Ini di Pagi Hari Lagi! Bisa Mempersingkat Umur
Manfaat Buah Alpukat untuk Kesehatan, Apa Aja Sih?
Simak Nih! Cara Atasi Kaki Kapalan Berisi Air
Makanan yang Boeh dan Tidak Boleh di Cuci