Akhirnya, kudeta sayap kiri terjadi pada tahun 1978 dan melahirkan rezim komunis yang setia kepada Uni Soviet. Dikutip dari situs PBS, Kudeta Komunis di Afghanistan.
Baca Juga: Rekomendasi Hotel untuk Keluarga di Bogor
Nur Mohammad Taraki, yang menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Afghanistan, menguasai negara. Dia tidak sendirian, dia menunjuk Babrak Kamal sebagai wakil perdana menteri.
Akhirnya, mereka mendeklarasikan pemerintahan baru dan mendeklarasikan kemerdekaan dari pengaruh Soviet.
Namun, seiring waktu tujuan mereka telah ditemukan. Hal ini menyebabkan para pemimpin konservatif Islam dan rasial menolak kebijakan rezim dan menyebabkan kerusuhan bersenjata. Sekitar Juni 1978, Gerakan Gerilya Mujahidin dibentuk untuk melawan pemerintah yang didukung Soviet.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Hotel Meminta KTP Pada Saat Check-In
Ketika rezim mulai goyah, Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada tahun 1979. Sekitar 2,8 juta warga tercatat melarikan diri selama kekacauan antara Mujahidin dan pasukan Afghanistan yang didukung Soviet.
Pada tahun 1989, Uni Soviet mulai menarik pasukannya. Dalam hal ini, para mujahidin terus berjuang untuk menggulingkan rezim komunis yang ditunjuk Soviet yang dipimpin oleh Najibullah.
Kekuasaan Partai Komunis akhirnya runtuh. Para jihadis kemudian mendirikan negara berbasis Islam di bawah Burhanuddin Rabbani sebagai presiden. Namun, pada saat itu terjadi keresahan internal terkait perebutan kepemimpinan, yang kemudian memicu konflik selain komunisme.
Saat ini, Afghanistan dikenal sebagai negara mayoritas Muslim. Namun, negara itu dikuasai oleh Taliban beberapa waktu lalu dan masih berkuasa.
Baca Juga: Apa Itu Hipertensi? Simak Penjelasan, Penyebab dan Gejalanya
3. Yaman
Yaman adalah sebuah negara di Asia Barat. Sepanjang sejarahnya, negara ini juga sangat erat kaitannya dengan pengaruh komunisme. Mengutip Encyclopaedia Britannica, singkatnya dulu mereka terbagi menjadi Yaman Utara dan Yaman Selatan. Dalam keadaan seperti itu, Yaman Utara terbentuk lebih dulu dan mendapat dukungan kuat dari dunia Arab.
Namun, sulit bagi Yaman Selatan untuk mendapatkan bantuan dari negara-negara Arab dan dunia Barat. Ini membuatnya mengalihkan perhatiannya ke Uni Soviet.
Pada awal 1970-an, Yaman Selatan menjadi negara Marxis yang diakui, berganti nama menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman.
Artikel Terkait
Mengenal Lebih Dalam Sosok Albert Einstein
Awal Mula Kedatangan Jepang ke Indonesia Pada Tahun 1902
Cerpen Robohnya Surau Kami, Karya A.A Navis
Analisis Cerpen Robohnya Surau Kami, Karya A.A Navis
Simak Nih! Ternyata Nanas Pernah Menjadi Simbol Kekayaan Seseorang pada Tahun 1700-an