Simak Nih! 3 Negara Mayoritas Muslim yang Dulunya Adalah Negara Komunis

photo author
- Rabu, 11 Januari 2023 | 05:00 WIB
3 negara mayoritas Muslim yang dulunya adalah negara komunis (Pixabay)
3 negara mayoritas Muslim yang dulunya adalah negara komunis (Pixabay)

Akhirnya, kudeta sayap kiri terjadi pada tahun 1978 dan melahirkan rezim komunis yang setia kepada Uni Soviet. Dikutip dari situs PBS, Kudeta Komunis di Afghanistan.

Baca Juga: Rekomendasi Hotel untuk Keluarga di Bogor

Nur Mohammad Taraki, yang menjadi salah satu pendiri Partai Komunis Afghanistan, menguasai negara. Dia tidak sendirian, dia menunjuk Babrak Kamal sebagai wakil perdana menteri.

Akhirnya, mereka mendeklarasikan pemerintahan baru dan mendeklarasikan kemerdekaan dari pengaruh Soviet.

Namun, seiring waktu tujuan mereka telah ditemukan. Hal ini menyebabkan para pemimpin konservatif Islam dan rasial menolak kebijakan rezim dan menyebabkan kerusuhan bersenjata. Sekitar Juni 1978, Gerakan Gerilya Mujahidin dibentuk untuk melawan pemerintah yang didukung Soviet.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Hotel Meminta KTP Pada Saat Check-In

Ketika rezim mulai goyah, Uni Soviet menginvasi Afghanistan pada tahun 1979. Sekitar 2,8 juta warga tercatat melarikan diri selama kekacauan antara Mujahidin dan pasukan Afghanistan yang didukung Soviet.

Pada tahun 1989, Uni Soviet mulai menarik pasukannya. Dalam hal ini, para mujahidin terus berjuang untuk menggulingkan rezim komunis yang ditunjuk Soviet yang dipimpin oleh Najibullah.

Kekuasaan Partai Komunis akhirnya runtuh. Para jihadis kemudian mendirikan negara berbasis Islam di bawah Burhanuddin Rabbani sebagai presiden. Namun, pada saat itu terjadi keresahan internal terkait perebutan kepemimpinan, yang kemudian memicu konflik selain komunisme.

Saat ini, Afghanistan dikenal sebagai negara mayoritas Muslim. Namun, negara itu dikuasai oleh Taliban beberapa waktu lalu dan masih berkuasa.

Baca Juga: Apa Itu Hipertensi? Simak Penjelasan, Penyebab dan Gejalanya

3. Yaman

Yaman adalah sebuah negara di Asia Barat. Sepanjang sejarahnya, negara ini juga sangat erat kaitannya dengan pengaruh komunisme. Mengutip Encyclopaedia Britannica, singkatnya dulu mereka terbagi menjadi Yaman Utara dan Yaman Selatan. Dalam keadaan seperti itu, Yaman Utara terbentuk lebih dulu dan mendapat dukungan kuat dari dunia Arab.

Namun, sulit bagi Yaman Selatan untuk mendapatkan bantuan dari negara-negara Arab dan dunia Barat. Ini membuatnya mengalihkan perhatiannya ke Uni Soviet.

Pada awal 1970-an, Yaman Selatan menjadi negara Marxis yang diakui, berganti nama menjadi Republik Demokratik Rakyat Yaman.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Fauzan Al Bajili

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Ketahui Apa Itu White Day Dan Bagaimana Sejarahnya!

Selasa, 14 Maret 2023 | 20:53 WIB

Yuk Simak Ringkasan Sejarah Gerakan 30 September

Kamis, 9 Februari 2023 | 22:00 WIB

Yuk Simak Sejarah Demokrasi parlementer

Kamis, 9 Februari 2023 | 21:30 WIB

Simak Sejarah Berdirinya Orde Baru

Minggu, 5 Februari 2023 | 20:30 WIB

Tragedi Perang Sampit, Yuk Simak Ulasan di Sini

Minggu, 5 Februari 2023 | 18:30 WIB

Terpopuler

X